JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Volkswagen (VW) resmi menghentikan aktivitas perakitan kendaraan di fasilitasnya yang berlokasi di Dresden, Jerman.
Keputusan ini menandai momen bersejarah, karena untuk pertama kalinya dalam 88 tahun, Volkswagen tidak lagi memproduksi mobil di negara asalnya.
Model mobil listrik VW ID.3 GTX berwarna merah menjadi unit terakhir yang keluar dari lini produksi pabrik tersebut.
Penutupan fasilitas yang dikenal sebagai Transparent Factory ini disebut didorong oleh berbagai pertimbangan bisnis dan ekonomi global.
Baca Juga: Yamaha Rev Festival 2025 Resmi Dimulai, Sajikan Hiburan dan Aktivitas Keluarga
Salah satu faktor utama yang memengaruhi keputusan tersebut adalah melemahnya arus kas perusahaan, seiring dengan penurunan penjualan di pasar Cina, yang selama ini menjadi salah satu kontributor terbesar bagi Volkswagen.
Selain itu, kebijakan tarif yang berlaku juga dinilai menghambat kinerja penjualan VW di Amerika Serikat.
Dalam beberapa waktu terakhir, pabrikan otomotif asal Jerman ini memang tengah melakukan evaluasi menyeluruh guna menekan pengeluaran operasional dan menyesuaikan strategi bisnis di tengah perubahan industri otomotif global.
"Keputusan untuk mengakhiri produksi kendaraan di Transparent Factory setelah 20 tahun bukanlah keputusan mudah. Tetapi penting jika dilihat dari perspektif ekonomi," ujar Thomas Schaefer, CEO Volkswagen, dikutip dari France 24.
Baca Juga: 28 Model Mobil Toyota-Lexus di Indonesia Terdampak Recall, Ini Daftar dan Komponen yang Perlu Dicek
Di tengah pergeseran industri menuju elektrifikasi dan teknologi digital, Volkswagen juga menghadapi tantangan dalam pengembangan kendaraan bermesin konvensional.
Tekanan semakin besar dengan hadirnya mobil energi terbarukan asal Tiongkok yang menawarkan teknologi mutakhir dengan harga lebih kompetitif.
Produk-produk dari China tersebut bahkan mulai merambah segmen premium, wilayah yang sebelumnya menjadi dominasi pabrikan Eropa.
Kondisi ini membuat persaingan semakin ketat dan memaksa produsen lama untuk beradaptasi lebih cepat.
Baca Juga: Toyota RAV4 Teranyar Hadir di Jepang, Berpeluang Masuk Indonesia
Meski begitu, kedepannya fasilitas Volkswagen di Dresden tidak akan dibiarkan kosong.
Pabrik tersebut direncanakan beralih fungsi menjadi pusat riset dan pengembangan (R&D) yang berfokus pada teknologi chip, Artificial Intelligence (AI), dan robotika, bekerja sama dengan Technical University of Dresden.
Sementara itu, para pekerja yang sebelumnya bertugas di pabrik Dresden akan ditawari penempatan di fasilitas Volkswagen lainnya.
Meski menutup pabrik di Jerman, Volkswagen masih mempertahankan kehadirannya di pasar global, termasuk Indonesia. Di bawah naungan Indomobil Group, Volkswagen masih memasarkan sejumlah model seperti VW Tiguan dan VW ID Buzz.
Baca Juga: VinFast Ajak Publik Indonesia Pilih Desain Motor Listrik
Berdasarkan data Gaikindo, sepanjang Januari hingga November 2025, penjualan ritel Volkswagen di Indonesia tercatat mencapai 232 unit.
Penjualan terendah terjadi pada April 2025 dengan 6 unit, sementara capaian tertinggi tercatat pada Mei 2025 dengan 50 unit.
Berikut Penjualan Volkswagen (retail) di Indonesia pada Januari-November 2025:
- Januari: 8 unit
- Februari: 7 unit
- Maret: 19 unit
- April: 5 unit
- Mei: 50 unit
- Juni: 39 unit
- Juli: 16 unit
- Agustus: 35 unit
- September: 24 unit
- Oktober: 16 unit
- November: 12 unit