POSKOTA.CO.ID - Kabar menggembirakan kembali hadir bagi jutaan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menjelang penutupan tahun 2025. Memasuki pertengahan Desember, penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tahap 4 tahun 2025 terpantau berlangsung cepat, masif, dan relatif merata di berbagai wilayah Indonesia.
Sejak pagi hingga malam hari, laporan masuknya saldo ke Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) terus bermunculan, menandai percepatan realisasi bantuan sosial yang dinanti masyarakat.
Berdasarkan pantauan di berbagai kanal informasi publik mulai dari komunitas penerima bantuan sosial di media sosial hingga laporan langsung KPM pencairan BPNT Desember 2025 dilakukan melalui bank penyalur Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), yakni Bank Mandiri, BNI, BRI, dan BSI.
Aktivitas transaksi yang padat membuat banyak KPM akhirnya dapat bernapas lega, terutama di tengah tekanan kebutuhan akhir tahun.
Pada BPNT tahap 4, pemerintah menyalurkan bantuan untuk alokasi tiga bulan sekaligus, mencakup Oktober, November, dan Desember 2025.
Skema bantuan masih mengacu pada kebijakan sebelumnya, yaitu Rp200.000 per bulan, sehingga total dana yang diterima KPM mencapai Rp600.000 dalam satu kali pencairan. Ribuan laporan menunjukkan saldo tersebut telah masuk ke KKS, termasuk kartu lama yang telah digunakan sejak 2018.
Menariknya, tidak sedikit KPM yang melaporkan saldo masuk melebihi Rp600.000, bahkan mencapai jutaan rupiah. Setelah ditelusuri, nominal tersebut merupakan akumulasi pencairan BPNT yang cair bersamaan dengan Program Keluarga Harapan (PKH) tahap 4.
Kombinasi dua bantuan ini menjadi bantalan ekonomi penting bagi keluarga rentan, khususnya lansia, ibu hamil, dan keluarga dengan anak usia sekolah.
Sebaran Wilayah Pencairan BPNT Tahap 4 2025
Penyaluran BPNT tahap 4 tahun ini dilaporkan sangat aktif di berbagai daerah. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan laporan terbanyak.
Di Jawa Barat, progres pencairan di Bogor, Depok, Bekasi, Bandung Raya, Sukabumi, Cianjur, Tasikmalaya, Garut, hingga Indramayu telah mencapai sekitar 85–90 persen. Tren serupa juga terlihat di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dengan banyak KPM menerima BPNT sekaligus PKH.
Di luar Jawa, pencairan mulai merata di wilayah Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Daerah yang melaporkan pencairan aktif antara lain Lampung Timur, Lampung Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Musi Rawas, Pesisir Selatan, Rokan Hulu, Pasaman Barat, Bone, Luwu, Landak, Bengkulu Utara, hingga Kepulauan Meranti.
Secara nasional, Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan penyaluran BPNT tahap 4 rampung sebelum akhir Desember 2025, dengan total sasaran sekitar 18,3 juta KPM di seluruh Indonesia.
Bank Penyalur BPNT Paling Aktif Desember 2025
Kecepatan penyaluran BPNT antarbank menunjukkan dinamika yang berbeda. BNI tercatat sebagai bank yang paling awal dan konsisten menyalurkan bantuan sejak minggu pertama Desember.
BRI menyusul dengan distribusi yang relatif merata, terutama di wilayah pedesaan dan luar Jawa. BSI aktif di daerah dengan mayoritas penduduk muslim, termasuk pencairan PKH untuk kategori lansia. Sementara itu, Bank Mandiri menjadi sorotan pada pertengahan Desember karena pencairan besar-besaran dari pagi hingga malam hari, khususnya di wilayah perkotaan.
Baca Juga: Profil dan Karir John Herdman Calon Pelatih Timnas Indonesia yang Baru
Cara Cek Status BPNT 2025 Lewat HP
Untuk memastikan status penerimaan bantuan, KPM dapat melakukan pengecekan mandiri melalui dua cara resmi. Pertama, melalui situs cekbansos.kemensos.go.id dengan mengisi data wilayah sesuai KTP dan nama lengkap. Kedua, melalui Aplikasi Cek Bansos Kemensos yang dapat diunduh di ponsel, dengan melakukan registrasi akun terlebih dahulu.
Dana BPNT tahap 4 dinyatakan telah cair apabila status penerima aktif, periode bantuan tercatat Oktober–Desember 2025, saldo KKS bertambah sesuai nominal, serta terdapat notifikasi resmi dari bank penyalur atau PT Pos Indonesia.
Penyaluran BPNT tahap akhir tahun ini tidak hanya menjadi angka dalam laporan statistik, tetapi juga menghadirkan harapan nyata bagi jutaan keluarga. Di tengah kenaikan kebutuhan hidup, bantuan ini menjadi penguat daya tahan sosial, memastikan dapur tetap mengepul dan kebutuhan dasar tetap terpenuhi hingga pergantian tahun.