Visum ungkap 19 luka tusukan pada Muhammad Axle, Bocah 9 tahun anak Dewan Pakar PKS. Simak kronologi lengkap dan perkembangan penyidikan kasus Cilegon. (Sumber: Istimewa)

Daerah

Anak Anggota Dewan Pakar DPD PKS Tewas Dibunuh di Cilegon, Hasil Visum Ungkap 19 Tusukan dan 3 Pukulan

Kamis 18 Des 2025, 16:13 WIB

CILEGON, POSKOTA.CO.ID - Sebuah kejahatan terjadi di Kota Cilegon, Banten. Seorang anak berusia 9 tahun, Muhammad Axle, putra dari anggota Dewan Pakar DPD PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kota Cilegon, Maman Suherman, ditemukan tewas dengan luka tusukan di rumahnya pada Selasa 16 Desember 2025 siang.

Korban, yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar (SD), ini ditemukan dalam kondisi bersimbah darah oleh ayahnya sendiri. Kronologi kejadian bermula sekitar pukul 14.20 WIB.

Saat itu, Maman Suherman yang sedang bekerja menerima telepon panik dari anak keduanya yang meminta pertolongan.

Maman mendapati anaknya dalam kondisi tengkurap dengan luka serius dan pendarahan hebat, korban segera dilarikan ke Rumah Sakit Bethsaida, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan korban mengalami luka akibat tusukan benda tajam.

Baca Juga: 2 Perampok Lansia di Cileungsi Bogor Ditangkap, 4 Pelaku Masih Buron

Respons PKS: Kutuk Keras, Apresiasi Polisi, dan Imbauan Publik

Menanggapi tragedi memilukan ini, jajaran pimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyampaikan sikap resmi. Ketua DPP PKS Bidang Advokasi Nurul Amalia menegaskan sikap partai yang mengutuk keras pelaku kejahatan terhadap anak. Dalam pernyataannya, Kamis 18 Desember 2025, Nurul menekankan hak hidup setiap anak.

"Bidang Advokasi DPP PKS mengutuk keras segala bentuk tindak kejahatan terhadap anak, karena setiap anak memiliki hak asasi termasuk hak untuk hidup, sebagaimana hak yang dimiliki oleh orang dewasa yang dijamin dalam konstitusi," ujar Nurul.

Pihak partai juga mengapresiasi proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian. "Kami memahami dan menghormati sikap kehati-hatian aparat penegak hukum yang belum menyampaikan keterangan secara terbuka kepada media demi menjaga objektivitas dan kualitas pembuktian dalam proses penyidikan," jelasnya.

Lebih lanjut, Bidang Advokasi DPP PKS menyampaikan tiga poin sikap:

  1. Mendorong aparat penegak hukum mengusut perkara ini secara tuntas, profesional, dan transparan.
  2. Memastikan hak-hak keluarga korban mendapat perlindungan dan pendampingan hukum.
  3. Mengimbau semua pihak untuk tidak berspekulasi dan tidak mempolitisasi peristiwa ini.

Di tempat terpisah, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera juga memberikan perhatian serius dan mendesak pengusutan tuntas.

Perkembangan Penyidikan: 19 Luka Tusukan dan Pemeriksaan Saksi

Sementara proses hukum berjalan, kepolisian mengungkapkan perkembangan investigasi. Kasi Humas Polres Cilegon AKP Sigit Dermawan mengungkapkan, hasil visum menunjukkan korban mengalami 19 luka tusukan dan 3 bekas kekerasan benda tumpul. Korban diduga meninggal karena pendarahan hebat.

"Untuk benda-benda (yang digunakan) tersebut belum ada, itu masih dicari, belum ditemukan," kata Sigit.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Yoga Tama menyatakan telah memeriksa 8 orang saksi, mulai dari keluarga hingga tetangga. Rekaman CCTV di sekitar lokasi juga telah diamankan.

"Dari kemarin kita sudah bergerak cepat, hingga sekarang kita belum berhenti untuk mencari bagaimana peristiwa ini bisa terjadi," kata Yoga. Saat ini, polisi masih memburu pelaku dan menyelidiki motif kejahatan.

Sebagai bentuk duka, sejumlah karangan bunga telah memenuhi depan rumah duka, termasuk salah satunya dari Wakil Bupati Serang yang juga Ketua DPW PKS Banten, Najib Hamas.

Masyarakat dan partai politik kini menunggu langkah progresif dari aparat untuk mengungkap teka-teki di balik kematian tragis bocah 9 tahun ini.

Tags:
Partai Keadilan Sejahtera (PKS)PKSMaman Suhermananggota Dewan Pakar DPD PKSMuhammad AxleBantenKota Cilegon

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor