Terutama bagi investor yang membeli emas saat harga berada di level lebih rendah, selisih kenaikan dapat menjadi peluang realisasi cuan.
Namun, bagi konsumen yang menjadikan emas sebagai aset lindung nilai, kondisi ini justru dipandang sebagai sinyal untuk tetap menahan emas.
Pasalnya, tren jangka menengah harga emas masih berpotensi bergerak naik seiring ketidakpastian ekonomi global dan dinamika geopolitik.
Dengan kondisi pasar yang masih dinamis, pemantauan harga emas secara rutin menjadi langkah penting.
Perubahan kecil seperti kenaikan Rp5.000 per gram pada emas 24 karat bisa menjadi sinyal awal arah pergerakan selanjutnya.
Apakah ini saat yang tepat untuk ambil untung atau justru menahan emas, semuanya kembali pada strategi dan kebutuhan masing-masing konsumen.
