JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kebakaran gedung Terra Drone, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat, pukulan telak bagi keluarga Della Yohana Simanjuntak.
Della merupakan satu dari 22 korban tewas tragedi tersebut, Selasa, 10 Desember 2025. Sebelum benar-benar dinyatakan tewas, keluarga korban sudah berfirasat buruk.
"Dapat kabar sekitar pukul 18.00 WIB sehabis pulang kerja lalu mandi. Menonton televisi di tulisan kecil berjalan di bawahnya bahwa kantor Terra Drone di Kemayoran Jakarta Pusat, terbakar," kata ayah korban, Ober Simanjuntak di kamar mayat RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu, 10 Desember 2025.
Kegelisahan sudah terjadi sehari sebelumnya, Senin, 8 Desember 2025. Ober mengaku mimpi buruk tentang sang anak, tetapi tidak tahu berakhir tragis.
Baca Juga: Kesaksian Karyawan Selamat dari Kebakaran Terra Drone: Kami Saling Menenangkan
"Sempat mimpi buruk tapi ngga tahu akan jadi seperti ini," ujar dia.
Pada hari kejadian, lulusan SMK jurusan jahit itu menaiki motor pribadi ke tempat kerja. Tidak seperti biasanya ia berangkat dengan angkutan umum.
"Saya pribadi komunikasi terakhir dengan Della pagi hari sebelum kejadian. Karena rumah di daerah Lebak Bulus naik angkutan 6A juruasan Senen. Tapi waktu kejadian ibunya memberikan ijin korban naik motor ke tempat kerjanya. Padahal sebelumnya dilarang bawa motor ke tempat kerja tapi diperbolehkan membawa motor untuk kuliah saja," ujarnya.
Della bekerja sebagai keryawan Terra Drone selama empat tahun. Ia merintis karier dari karyawan kontrak hingga tetap.
Baca Juga: Imbas Kebakaran Terra Drone, Pemprov Audit Seluruh Gedung di Jakarta
"Waktu pertama-tama Della baru menerima gaji Rp50 ribu naik setelah setahun bekerja menjadi Rp150 ribu dan belum ada genap dua bulan managernya mengangkat sebagai karyawan tetap," ujarnya.
Berkat prestasinya, ia juga mendapatkan beasiswa berkuliah jurusan akuntan Universitas Pamulang (Unpam) Tangsel. Della dibiayai bos tempat kerjanya.
Sementara itu, Della mempunyai kebiasaan meminta uang kepada orang tuanya. Ober mengatakan, kebiasaan itu begitu tertanam pada ingatannya.
"Tiap pagi mau ada uang atau tidak selalu Della ini meminta uang ongkos berangkat kerja ke kantor Rp 12 ribu. Dan itu diminta rutin tiap pagi sebelum mau berangkat kerja," ucap dia.