JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kebakaran hebat melanda Gedung Terra Drone, sebuah bangunan tujuh lantai yang berlokasi di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Selasa, 9 Desember 2025.
Kepulan asap hitam terlihat membumbung tinggi dari lantai dasar hingga ke bagian atas gedung, memicu kepanikan sekaligus proses evakuasi dramatis bagi para pekerja di dalam gedung tersebut.
Insiden kebakaran ini diduga bermula dari ledakan baterai drone yang disimpan dan diuji pada lantai dasar gedung. Dugaan tersebut diperkuat oleh keterangan saksi dan karyawan yang berada di lokasi beberapa saat sebelum api membesar.
“Saya mendengar suara letupan dari ruang baterai, lalu asap tebal muncul dengan sangat cepat,” ujar Dimitri, seorang karyawan yang berhasil dievakuasi. Ia masih mengalami sesak napas akibat paparan asap saat memberikan keterangan kepada wartawan.
Baca Juga: BLT Kesra 2025 Sukses Disalurkan, Ini yang Membuat Prosesnya Lancar
Ledakan Diduga Picu Kebakaran Cepat Menyebar
Sejumlah saksi mata menyatakan bahwa suara ledakan terdengar sangat keras sebelum api mulai muncul dari area teknis penyimpanan baterai drone di lantai satu.
Ledakan tersebut memicu kobaran api yang cepat menjalar karena adanya material mudah terbakar yang tersimpan di ruangan tersebut.
Dalam hitungan menit, asap memenuhi area tangga darurat, sehingga jalur evakuasi di beberapa lantai tidak lagi bisa diakses. Kondisi ini membuat sejumlah karyawan terjebak, khususnya mereka yang bekerja di lantai enam dan tujuh.
Petugas pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Pusat segera mengerahkan 28 unit mobil pemadam beserta ratusan personel ke lokasi kejadian. Fokus operasi bukan hanya memadamkan api, tetapi juga menyelamatkan pekerja yang masih terperangkap di lantai atas.
Evakuasi Dramatis dari Atap Gedung
Karena seluruh akses darurat tertutup asap dan api, sejumlah karyawan memilih menyelamatkan diri dengan menuju atap gedung sambil melambaikan tangan ke arah petugas.
Proses penyelamatan berlangsung dramatis. Petugas memutuskan menggunakan tali penyelamat darurat dari atap gedung agar pekerja dapat diturunkan satu per satu ke area aman.
Total 15 karyawan berhasil dievakuasi, sebagian besar perempuan. Mereka diturunkan dalam kondisi gemetar, beberapa menangis, sementara asap masih mengepul di belakang mereka.
Warga sekitar yang menyaksikan proses penyelamatan sempat memberi tepuk tangan ketika korban terakhir berhasil turun dengan selamat.
Baca Juga: Api Lahap Kantor Terra Drone Jakarta Pusat, Begini Kondisi Terkininya!
Korban Jiwa 17 Meninggal, Sejumlah Lainnya Dirawat
Hingga sore hari, petugas pemadam masih melakukan pendinginan pada beberapa titik sisa api untuk mencegah kemungkinan munculnya bara atau percikan api lanjutan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro menyebut ada sebanyak 17 korban meninggal dunia dalam insiden ini, sementara sejumlah orang lainnya masih terjebak di lantai atas gedung.
"Saat ini yang sudah terlihat 17 (korban jiwa)," ujar Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro.
Pihak kepolisian dan Laboratorium Forensik Polri dijadwalkan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam beberapa hari ke depan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Dugaan awal mengenai kegagalan termal atau korsleting pada baterai drone kembali memunculkan pembahasan mengenai standar keamanan penyimpanan bahan berteknologi tinggi.