POSKOTA.CO.ID – Film Agak Laen Menyala Pantiku atau Agak Laen 2 kembali mengulang kesuksesan film pertamanya.
Dilansir Poskota melalui akun TikTok @ruangfilm_id, film Agak Laen Menyala Pantiku berhasil menjadi film terlaris ke-3 di Indonesia tahun 2025.
Posisi pertama masih ditempati oleh film Jumbo yang mendapatan 10.233.002 penonton.
Sementara posisi kedua ditempati oleh film horor Pabrik Gula dengan raihan 4.726.760 penonton.
Baca Juga: The Spongebob Movie Search for Squarepants Akan Tayang Akhir Desember 2025, Berikut Sinopsisnya
Sementara Agak Laen Menyala Pantiku berhasil tembus 3,5 juta penonton atau tepatnya 3.531.307 penonton.
Top 10 Box Office Indonesia Tahun 2025
- Jumbo dengan 10.233.002 penonton
- Pabrik Gula dengan 4.726.760 penonton
- Agak Laen Menyala Pantiku! dengan 3.531.307 penonton
- Petaka Gunung Gede dengan 3.242.843 penonton
- Sore Istri dari Masa Depan dengan 3.119.896 penonton
- Komang dengan 3.002.303 penonton
- Jalan Pulang dengan 2.808.689 penonton
- Kang Solah From Kang Mak X Nenek Gayung dengan 2.507.452 penonton
- Qodrat 2 dengan 2.214.441 penonton
- Pengepungan di Bukit Duri dengan 1.892.369 penonton
Baca Juga: Kapan Film Terakhir Epy Kusnandar Tayang? Simak Jadwal dan Sinopsis Qorin 2 di Sini
Sinopsis Film Agak Laen Menyala Pantiku
Film Agak Laen Menyala Pantiku menuntut kecerdikan dan keberanian, menciptakan ketegangan yang membuat setiap langkah tim detektif amatir ini terasa penting dan menakjubkan. Komedi dalam film ini muncul dari salah paham, interaksi tak terduga, dan improvisasi karakter khas grup ini.
Film ini melanjutkan petualangan kocak dari empat komika, Boris, Bene, Jegel, dan Oki.
Dalam cerita kali ini, demi mempertahankan karier mereka sebagai detektif polisi, keempatnya harus menyamar dan menjalankan misi di sebuah panti jompo.
Dalam misi ini, Bene dan Jegel berperan sebagai perawat, sedangkan Boris dan Oki mengambil peran penyamaran yang lebih tidak terduga. Di balik misi rahasia ini, mereka juga harus menghadapi masalah pribadi masing-masing.
Boris harus berjuang dengan perpisahan yang pahit, Oki berusaha keras mencari penghasilan untuk anak pertamanya, Bene terbebani biaya kuliah adiknya, dan Jegel menanggung kehidupan ibunya di kampung.
Boris, Bene, Jegel, dan Oki dikenal sebagai empat detektif polisi yang reputasinya jauh dari sempurna, karena hampir setiap kasus yang mereka tangani selalu berakhir dengan kekacauan.
Untuk menghindari pemecatan, mereka menerima tugas baru, yaitu memburu seorang pembunuh anak wali kota.