Suasana jual-beli di Pasar Rumput, Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember 2025. (Sumber: Poskota/Magang 2)

JAKARTA RAYA

Lonjakan Harga Rawit Merah jelang Nataru, Masyarakat Pilih Beli Cabai Campur

Senin 08 Des 2025, 20:15 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Warga mencampur berbagai cabai untuk menekan harga bahan pokok yang sedang mengalami lonjakan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Langkah tersebut diambil salah seorang pengunjung di Pasar Slipi, Jakarta Barat, Suci, 42 tahun. Ia mengatakan, cabai rawit merah murni sedang mahal.

"Ya beli yang dicampur aja, soalnya kalau beli yang murni agak mahal," kata Suci di lokasi, Senin, 8 Desember 2025.

Suci membeli satu kg cabai campur untuk dijadikan sambal teman aya penyet yang ia jual.

Baca Juga: Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini 8 Desember 2025, di Mana Posisi Indonesia? Cek di Sini

"Kalau saya buat jualan, sambelnya itu macem-macem, ada sambal ijo, sambel merah, sambel mateng, sambel terasi," ujarnya.

Meski bahan pokok sedang mahal, ia tidak menyesuaikan harga barang dagangannya. Hanya saja, Suci mengurangi takaran sambal pelengkap ayam penyet.

"Kalau untuk harga saya enggak naikin, ya diakain aja kayak sambelnya dikurangin. Yang tadinya mungkin pedes, jadi kurang pedes karena kan kecampur sama cabai putih," ucapnya.

Sementara itu, salah seorang pedagang bernama Sri Haryati menjual cabai rawit merah seharga Rp110 ribu per kg. Harga rawit merah umumnya berada di angka Rp50 ribu per kg.

Baca Juga: Harga Cabai dan Bawang di Pasar Rangkasbitung Lebak Alami Lonjakan

"Kalau yang cabai campur sama yang putih dijual Rp80 ribu, kalau cabai pesawat Rp100 ribu per kg," ucapnya.

Ia memastikan, kenaikan harga terjadi pada seluruh jenis cabai. Hanya saja, rawit merah tergolong jenis cabai paling mahal sejauh ini.

"Kenaikan harganya udah sekitar mau semingguan ini lah," kata dia.

Menurutnya, kenaikan harga tidak lepas dari momentum Nataru. Suci mengatakan, kondisi itu kerap terjadi.

"Kalau mau natal dan tahun baru barang-barang memang pada naik. Ya naik turun gitu lah harganya," kata dia.

Sementara itu, harga sayur jenis lain relatif normal. Sejauh ini, harga sayur selain cabai tidak bertambah mahal.

Baca Juga: BCL Digosipkan Gugat Cerai dari Tiko Aryawardhana? Ternyata Ini Fakta Sebenarnya

"Paling cuma wortel aja, ini juga udah mulai turun dikit sekarang harganya Rp22 ribu per kilogram," tutur dia.

Di Pasar Rumput, kenaikan harga cabai juga terjadi. Seorang pedagang, Farid menyebutkan, kenaikan harga terjadi secara bertahap, awalnya rawit merah dijual Rp60 ribu per kg.

"Sekarang Rp100 ribu per kg, udah naik," tuturnya.

Pedagang Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat, Ida Rahayu mengatkaan, cabai rawit merah murni dijual seharga Rp120 ribu per kg.

Baca Juga: Harga Cabai Merah Keriting di Pasar Tradisional Tembus Rp80 Ribu/Kg

Ida menyampaikan, kenaikan harga juga terjadi pada jenis cabai lain selain rawit merah. Kenaikan itu sudah terjadi sudah sejak sekitar hampir semingguan ini.

"Cabai rawit merah udah naik sekitar tiga harian," ucap dia.

Sementara itu, harga cabai rawit ijo di pasar tradisional saat ini Rp70 ribu per kg, merah keriting Rp80 ribu per kg, ijo besar Rp80 ribu per kg, ijo besar Rp50 ribu per kg, merah besar Rp80 ribu per kg, dan keriting ijo Rp60 ribu per kg.

Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada komoditas bawang merah yang saat ini mencapai Rp70 ribu per kg. Bawang putih terpantau masih normal berada di angka Rp40-45 ribu per kg.

"Biasanya harga bawang merah cuma Rp 50-60 ribu per kg. Kalau harga bawang putih masih normal," ucap dia.

Ia menyebutkan, kenaikan harga cabai dan bawang diakibatkan karena faktor cuaca. Selain itu, kenaikan sudah biasa terjadi jelang Nataru.

Baca Juga: Beda Umur Rafly dan Hanum Mega Bikin Syok! Baru Menikah, Profil Sang Selebgram Langsung Jadi Sorotan

"Jelang natal dan tahun baru memang harga bahan pokok naik. Penyebabnya juga kurang tau persis," kata dia.

Salah satu pengunjung, Kusni, 43 tahun mengaku kaget ketika tau harga cabai rawit merah mencapai Rp120 ribu per kilogram. Ia sendiri berbelanja cabai untuk dimasak.

"Mungkin mau natal dan tahun baru, jadi harga-harga pada naik," ucapnya.

Ibu rumah tangga ini menyebut tetap membeli cabai meski harga sedang melambung tinggi. Hanya saja ia menyebut terpaksa harus mengurangi jumlah pembelian.

"Tadinya mau beli sekilo jadi cuma setengah aja, jadi biar kebeli yang lain," tuturnya.

Tags:
NataruJakartaharga cabaiharga cabai rawit

Pandi Ramedhan

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor