PADANG, POSKOTA.CO.ID - Tim gabungan terus mempercepat penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Berdasarkan data sementara, jumlah korban meninggal dunia tercatat mencapai 604 jiwa, sedangkan 173 orang masih dalam pencarian, Senin, 1 Desember 2025, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga, serta pemerintah daerah terus mempercepat operasi pencarian, pertolongan, penyaluran logistik, dan pembukaan akses,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa, 2 Desember 2025.
Di Sumatra Utara, korban tewas mencapai 283 jiwa. Para korban ditemukan di sejumlah daerah seperti Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Padangsidimpuan, Deli Serdang, dan Nias.
Baca Juga: Viral! Verrell Bramasta Gunakan Tactical Vest di Area Banjir Sumatera, Netizen: Untuk Apa?
Sementara itu, sebanyak 173 orang masih dinyatakan hilang.
"Pengungsi tersebar di berbagai titik, dengan jumlah terbesar di Tapanuli Utara mencapai 15.765 jiwa," ujarnya.
Abdul menyampaikan, jumlah korban tewas di Aceh mencapai 156 jiwa dan 181 orang dilaporkan hilang. Jumlah pengungsi tercatat sebanyak 479.300 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Aceh Utara mencapai 107.305 jiwa.
Menurutnya, peningkatan jumlah pengungsi terjadi karena banyak warga yang memilih bertahan di titik aman hingga situasi benar-benar pulih.
Sementara itu, Sumatra Barat mencatat 165 korban meninggal dunia dan 114 orang masih hilang. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan.
Total pengungsi mencapai 122.683 jiwa atau 18.624 KK, dengan jumlah tertinggi di Pesisir Selatan dan Tanah Datar.
“Prioritas kami adalah pencarian korban, penyelamatan warga, dan percepatan pembukaan akses agar bantuan dapat menjangkau semua lokasi,” tuturnya.