Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto saat berkunjung ke GJAW 2025. (Sumber: Istimewa)

OTOMOTIF

Dua Menteri Berbeda Pandangan soal Insentif Otomotif 2026, Gaikindo Pilih Menunggu

Selasa 02 Des 2025, 09:50 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Pembahasan mengenai insentif bagi industri otomotif pada 2026 terus bergulir. Perdebatan muncul setelah dua menteri di Kabinet Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pandangan berbeda mengenai perlunya dukungan pemerintah bagi sektor tersebut.

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyebut pihaknya tengah mengajukan skema insentif untuk tahun depan. Menurut dia, pasar kendaraan roda empat pada 2025 berada dalam kondisi melemah sehingga produsen membutuhkan stimulus agar tidak terjebak dalam risiko bangkrut.

Berbeda dengan Agus, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menilai kondisi industri otomotif saat ini tidak lagi memerlukan intervensi berupa bantuan pemerintah.

Dari sudut pandangnya, tidak ada urgensi untuk mengalokasikan insentif tambahan di tahun 2026.

Perbedaan pandangan tersebut memunculkan beragam tanggapan dari pelaku industri. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memilih menunggu keputusan akhir dari pemerintah.

Baca Juga: GWM Ora 07 Masuk Data Gaikindo, Sinyal Kuat Mobil Listrik Baru Siap Masuk Indonesia

“Kita serahkan ke pemerintah apa yang terbaik buat kita. Industri otomotif, penjualan dan lain sebagainya,” ujar Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, belum lama ini di ICE BSD, Tangerang.

Jongkie menegaskan bahwa pemerintah pastinya mempertimbangkan berbagai aspek sebelum menetapkan kebijakan apa pun, termasuk kemungkinan pemberian insentif pada tahun depan. Karena itu, Gaikindo tidak mempermasalahkan bentuk dukungan yang akan diberikan.

“Tidak ada masalah, kami yakin pemerintah pasti memberikan yang terbaik untuk ini. Karena mereka juga tidak mau industrinya terpuruk, selalu pesannya tidak boleh PHK,” lanjutnya.

Ia menambahkan Gaikindo tidak memandang penting bagaimana bentuk dukungan tersebut disebut, apakah insentif atau istilah lainnya. Yang terpenting pasar mobil baru kembali membaik pada 2026 agar mendorong dampak positif bagi industri.

Jongkie juga menyatakan bahwa pemerintah sudah memahami kondisi pasar otomotif dalam negeri. Gaikindo secara rutin memberikan laporan penjualan kendaraan, baik saat terjadi peningkatan maupun penurunan.

Data terbaru menunjukkan penjualan mobil baru sepanjang Januari–Oktober 2025 mencapai 660.659 unit. Angka tersebut masih jauh dari target Gaikindo, yakni 850.000 hingga 900.000 unit selama tahun berjalan.

Dengan kondisi pasar yang menurun dan ketatnya persaingan, target tersebut diperkirakan sulit dicapai menjelang akhir tahun.

Tags:
Gaikindoindustri otomotifinsentif

Erwan Hartawan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor