LABUAN, POSKOTA.CO.ID - Para siswa di SD Negeri Labuan 1, di Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, dibebankan biaya pembelian seragam muslim oleh pihak sekolah.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari warga Labuan, bahwa beban biaya pembelian baju seragam muslim tersebut jumlahnya bervariasi disesuaikan dengan ukuran.
Diantaranya, untuk ukuran seragam M harganya sebesar Rp170 ribu, ukuran L sebesar Rp180 ribu, ukuran XL sebesar Rp190, dan ukuran XXL sebesar Rp200 ribu.
Selain itu, kerudung ukuran M sebesar Rp55 ribu, keurudung ukuran L sebesar Rp60 ribu dan ukuran XL sebesar Rp65 ribu.
"Iya, beberapa hari lalu para orang tua siswa SD Negeri Labuan 1 dikumpulkan oleh pihak sekolah, untuk rapat masalah pembelian baju seragam muslim untuk siswa," ungkap Herman, salah tokoh pemuda Labuan, Selasa 2 Desember 2025.
Baca Juga: 2 Pengedar di Pandeglang Diringkus, Polisi Sita 3 Kg Ganja
Herman juga menilai, pihak sekolah terlalu membebankan terhadap para orang tua siswa, dengan rencana pembelian baju seragam tersebut.
Karena lanjut dia, tidak semua orangtua siswa mampu untuk membeli seragam dengan biaya yang lumayan besar itu.
"Mungkin kalau orangtua siswa yang mampu tidak berat, tapi kan tidak semua wali murid itu mampu. Kasihan yang tidak mampu," katanya.
"Saya harap, pihak sekolah jangan terlalu memberatkan para orangtua siswa. Kalau memang itu kebutuhan, kan sekarang sudah ada dana BOS," sambungnya.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Kepala SD Negeri Labuan 1, Tini Kartini mengaku, bukan dipinta iuran, memang itu seragam sekolah dan sudah dirapatkan dengan para wali murid.
"Kemarin sudah dirapatkan dengan orang tua siswa, dan orang tua setuju, gitu," imbuhnya melalui sambungan telepon, Senin 1 Desember 2025 kemarin.
Dikatakannya, seragam sekolah tersebut adalah baju muslim untuk ciri khas SDN Labuan 1. Karena sekolah yang lain juga sudah.
"Tapi kalau saya mah dirapatkan dulu dengan orangtua siswa. Ternyata orangtua siswa setuju," katanya.
Ia juga mengaku, seragam muslim tersebut untuk digunakan setiap Hari Jumat oleh siswa. Seragam itu juga yang membelanjakannya pihak sekolah.
"Makanya saya rapatkan dulu dengan wali murid semuanya mulai dari kelas 1 sampai kelas 6," ujarnya.
"Kalau tidak setuju ya tidak apa-apa, kalau setuju ya jalan, gitu. Akhirnya setuju itu kesepakatannya kemarin," sambungnya.
Menurutnya, siapa aja yang mau pesan baju seragam muslim, tapi kalau tidak mah tidak apa-apa. "Ya gitu kan, sekolah yang lain kan sudah, tapi SDN Labuan 1 belum," ucapnya.
Saat ditanya apakah besaran biaya baju seragam.muslim berbeda-beda. Tini mengaku, iya berbeda-beda, karena itu tergantung kepada besar kecilnya ukuran, dan bahannya juga bagus.
"Saya juga tidak akan berani kalau tidak ada persetujuan dari para orangtua siswa. Karena sebelumnya dirapatkan dulu," tuturnya.
"Karena ini program sekolah juga, dari dulu saya ingin, karena yang lain sudah pada pakai sementara SDN Labuan 1 kan belum. Makanya saya beranikan diri akhirnya saya memutuskan untuk musyawarah dengan orangtua siswa," bebernya.
Baca Juga: Rp294 Juta Lebih Uang Palsu Dimusnahkan Kejari Pandeglang
Saat ditanya lagi apakah seragam muslim tersebut sudah dibelanjakan pihak sekolah. Ia mengaku, belum, karena harus melakukan pesanan dulu.
"Jadi, kalau ada yang pesan ya dibuat, tapi kalau gak mah ya gak lah," katanya.
Saat disinggung apakah tidak bisa dengan menggunakan anggaran BOS. Tini kembali mengaku, tidak bisa karena bukan ranahnya ke situ (belanja seragam muslim-red).
"Itu mah tidak dipaksa juga, apa lagi siswa kelas 6 gak saya bolehkan, gak diwajibkan gitu. Yang mau saja gak dipaksa-paksa untuk beli itu," tuturnya lagi.
"Cuma ini mah, ibu (sebut dirinya-red) inginkan bantu program sekolah. Kan bukan untuk guru juga, untuk semuanya kan," sambungnya lagi.
Dijelaskannya, jumlah siswa SD Negeri Labuan 1 ada sebanyak 300 orang mulai dari kelas 1 hingga kelas 6. Namun, seragam muslim tersebut hanya untuk siswa kelas 1 sampai kelas 5.
"Karena siswa kelas 6 mau lulus, tapi kalau yang mau nyobain baju seragam muslim itu, ya tergantung, terserah saja ibu mah. Tapi gak diwajibkan juga," tandasnya.