POSKOTA.CO.ID - Proses pencarian pelatih baru Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan publik nasional. Setelah masa kerja Patrick Kluivert telah berakhir, PSSI kini melakukan tahap evaluasi dan negosiasi terhadap dua calon utama: Giovanni van Bronckhorst dan John Herdman. Keduanya disebut telah memasuki tahap wawancara formal di Eropa bersama perwakilan PSSI.
Seleksi ini bukan sekadar mencari figur pelatih berpengalaman, melainkan juga mempertimbangkan kemampuan finansial federasi untuk memberikan kontrak jangka panjang.
Perbedaan nilai kontrak kedua kandidat menjadi salah satu faktor paling krusial dalam proses penentuan ini.
Baca Juga: Waspada Bajir Rob Awal Desember, BPBD Imbau Warga Pesisir Jakarta Tingkatkan Kesiapsiagaan
Profil dan Gaji John Herdman
John Herdman dikenal sebagai pelatih dengan pengalaman signifikan dalam sepak bola internasional. Ia pernah memimpin tim nasional Kanada hingga tampil di Piala Dunia FIFA 2022, sebuah prestasi bersejarah bagi sepak bola negara tersebut.
Setelah meninggalkan Kanada, Herdman bergabung dengan Toronto FC yang berlaga di Major League Soccer (MLS). Meski tidak ada angka resmi, beberapa laporan media memperkirakan gajinya mencapai 3,2 juta dolar Amerika Serikat per tahun (≈ Rp50 miliar).
Sebelum itu, saat menangani Kanada, ia menerima kontrak yang jauh lebih rendah, yakni sekitar $500.000 per tahun, atau setara $42.000 per bulan. Nilai ini menempatkannya dalam kategori pelatih dengan gaji terjangkau bila dibandingkan pelatih Eropa papan atas.
Dari perspektif kemampuan dan biaya, Herdman menjadi kandidat yang cukup realistis bagi federasi Asia Tenggara seperti PSSI.
Profil dan Gaji Giovanni van Bronckhorst
Berbeda dengan Herdman, Giovanni van Bronckhorst memiliki reputasi kuat di sepak bola Eropa. Ia pernah melatih klub-klub besar seperti Rangers FC dan Besiktas, serta memiliki rekam jejak sebagai eks pemain top yang pernah memperkuat Barcelona, Arsenal, dan Timnas Belanda.
Saat menangani Besiktas, Giovanni menerima gaji sekitar 4,5 juta euro per tahun, menunjukkan posisi pasarnya berada di level tinggi.
Saat ini ia menjadi asisten Arne Slot di Liverpool. Gajinya tentu berada di bawah pelatih utama yang menerima sekitar 8 juta euro per tahun, namun tetap memerlukan komitmen finansial besar jika PSSI ingin meminangnya.
Dengan pengalaman Eropa yang matang, Giovanni dipandang sebagai sosok yang dapat memberi arah jangka panjang bagi Timnas Indonesia, tetapi investasi finansialnya tidak kecil.
Analisis Perbandingan dan Kelayakan
Dari tabel tersebut terlihat bahwa Herdman menawarkan keseimbangan antara pengalaman internasional dan biaya kontrak yang lebih dapat dijangkau. Sebaliknya, Giovanni memiliki kualitas teknis yang lebih tinggi tetapi membutuhkan dukungan finansial besar agar kontrak berjalan stabil.
Apa Dampaknya bagi Timnas Indonesia?
Keputusan ini akan memiliki pengaruh besar terhadap masa depan sepak bola nasional. Pilihan PSSI tidak hanya tentang teknis permainan, tetapi juga keberlanjutan program pelatih dalam 3–5 tahun ke depan. Konsistensi strategi, investasi pemain muda, hingga filosofi bermain menjadi faktor penentu keberhasilan.
Pemilihan pelatih baru Timnas Indonesia masih berproses dan akan menjadi langkah penting bagi pengembangan sepak bola nasional.
Baik Herdman maupun Giovanni membawa nilai, filosofi, dan konsekuensi yang berbeda. Kini, publik menunggu keputusan final PSSI: memilih kualitas premium atau stabilitas finansial.
