POSKOTA.CO.ID - PT Agincourt Resources diduga kuat menjadi penyebab bencana banjir dan longsor yang menerjang sejumlah wilayah di Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), terdapat empat kabupaten yang terdampak cukup parah, yaitu Kabupaten Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.
Dalam linimasa media sosial, sejumlah akun mulai menyoroti dugaan kontribusi aktivitas tambang terhadap tingginya daya rusak banjir kali ini.
"Penyebab banjir bandang di Sumatera Deforestasi tinggi akibat aktivitas tambang PT Agincourt Resources, membuat aliran air ngga ada 'tutupan', Siklon Tropis KOTO, curah hujan disertai angin kencang, dan banjir membuat air di bendungan PLTA meluap," tulis akun X @ini****.
Unggahan tersebut ramai dibagikan dan memicu diskusi lanjutan mengenai keberadaan tambang besar di kawasan tersebut.
Bahkan organisasi lingkungan WALHI disebut, ikut menyoroti persoalan ini.
"Walhi menuduh PT Agincourt Resources sbg penyebab deforestasi yg akhirnya menyebabkan banjir bandang Sumatera. Anak perusahaan ASTRA di websitenya" tulis akun X @eli***.
Lalu, PT Agincourt Resources sebenarnya bergerak di bidang apa dan siapa pemiliknya? Berikut profil perusahaannya.
Baca Juga: Siapa Penyebar Video CCTV Inara Rusli Viral 2 Jam? Sosok X Jadi Sorotan
Profil PT Agincourt Resources
Berdasarkan informasi dari situs resmi perusahaan, PT Agincourt Resources saat ini dimiliki oleh PT Danusa Tambang Nusantara.
PT Danusa Tambang Nusantara ialah anak perusahaan dari PT United Tractors Tbk, yang juga diketahui sebagai bagian dari grup besar Astra International.
Struktur kepemilikan ini menunjukkan bahwa mayoritas saham perusahaan berada di bawah kendali korporasi pertambangan nasional berskala besar.
PT Agincourt Resources sendiri dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang eksplorasi, penambangan, dan pengolahan emas serta perak di Indonesia.
Operasi utamanya berpusat di Tambang Emas Martabe, Sumatera Utara, sementara fungsi manajemen dan administratif dikelola dari kantor pusat di Jakarta.
Tambang Emas Martabe merupakan salah satu tambang emas terbesar di Indonesia.
Luas wilayah konsesi tambang berdasarkan Kontrak Karya (KK) generasi keenam mencapai 1.303 kilometer persegi atau setara 130.252 hektare.
Lokasi tambang berada di sisi barat Pulau Sumatra, khususnya di Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
Baca Juga: Insanul Fahmi Kerja Apa? Viral Suami Wardatina Mawa Diduga Selingkuh dengan Inara Rusli
Area operasionalnya mencakup empat kabupaten, Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, dan Mandailing Natal.
Adapun wilayah operasional paling besar berada di Kabupaten Tapanuli Selatan seluas 479 hektare.
Dalam penjelasan perusahaan, PT Danusa Tambang Nusantara sebagai pemegang saham utama dimiliki oleh PT United Tractors Tbk (60 persen) dan PT Pamapersada Nusantara (40 persen).
Sementara itu, 5 persen saham lainnya dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara sebagai bentuk kepemilikan daerah.