POSKOTA.CO.ID - Misteri kematian bocah enam tahun, Alvaro Kiano Nugroho, memasuki babak baru yang tak kalah mengejutkan.
Terduga pelaku yang juga ayah tirinya, Alex, dikabarkan meninggal dunia saat berada dalam sel tahanan Polres Metro Jakarta Selatan.
Informasi mengejutkan ini muncul di tengah proses penyidikan, hanya beberapa hari setelah jasad Alvaro ditemukan dalam kondisi tinggal kerangka.
Kakek korban, Tugimin, menjadi pihak keluarga pertama yang mengungkap kabar duka tersebut.
Baca Juga: 33 Narapida Rutan Kelas I Tangerang Bebas
“Ayah tirinya sudah bunuh diri, meninggal di Polres Jakarta Selatan,” ujar Tugimin Senin, 24 November 2025.
Sebelumnya, pihak kepolisian telah lebih dulu menangkap Alex sebelum akhirnya menemukan lokasi jasad Alvaro.
Kapolres Metro Jaksel, Kombes Pol Nicolas Ari Lilipaly, membenarkan bahwa penangkapan dilakukan sebelum penemuan jasad korban, meski belum memberikan pernyataan resmi terkait kematian pelaku.
Kronologi Tragis Kematian Alvaro Terungkap dari Kesaksian Keluarga
Nenek korban, Sayem, mengungkap kisah memilukan mengenai kondisi terakhir Alvaro. Bocah itu ditemukan tak layak dikuburkan jenazahnya disimpan dalam plastik yang bahkan sempat diganti oleh terduga pelaku.
Baca Juga: Bebas dari Rutan Kelas I Tangerang, Tangis Napi Pecah saat Peluk Anaknya
Sayem juga mengungkapkan bahwa Alex mengaku tak berniat menghabisi nyawa Alvaro.
Insiden itu bermula ketika Alvaro menangis setelah dibawa pergi dengan janji dibelikan mainan.
Pelaku disebut kesal dan menutup mulut sang anak tiri menggunakan handuk hingga akhirnya meninggal.
Menyadari korban tak lagi bernyawa, Alex disebut membawa jasad Alvaro ke rumah adiknya di Bogor, Jawa Barat. Dari wilayah itulah jasad bocah tersebut akhirnya ditemukan dalam kondisi mengenaskan.
Baca Juga: Tim Gegana Polri Diterjunkan ke Lokasi Ledakan Mortir di Babelan Bekasi
Kapolres Metro Jaksel menegaskan penyidik kini fokus menyusun konstruksi lengkap perkara, mulai dari hilangnya Alvaro hingga proses penemuan jenazah.
“Penyelidik dan penyidik sedang berupaya untuk membuat terang kasus tersebut,” ujar Kombes Nicolas.
Kasus ini masih terus berkembang seiring polisi menunggu hasil pemeriksaan lanjutan dan keterangan resmi terkait kematian pelaku di dalam tahanan.