POSKOTA.CO.ID - Isu nafkah bulanan sebesar Rp200 juta yang diduga diberikan Ruben Onsu kepada Sarwendah akhirnya diklarifikasi langsung oleh kuasa hukum Sarwendah.
Abraham Simon, salah satu kuasa hukum, menegaskan bahwa pembicaraan mengenai hal tersebut terjadi pada masa lalu dan telah disepakati bersama oleh kedua belah pihak.
"Jadi, pada masa proses perceraian dulu dan itu memang sudah disepakati bersama," ujar Abraham Simon di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
Penjelasan lebih rinci disampaikan oleh kuasa hukum lainnya, Chris Sam Siwu. Dia menekankan bahwa kesepakatan yang terbentuk bukanlah tentang angka nominal tertentu, melainkan berfokus pada pemenuhan kebutuhan anak-anak mereka.
Baca Juga: Daftar Pemenang TikTok Awards 2025, dari Fuji, Jeniffer Coppen, hingga Irfan Ghafur
"Kesepakatannya bukan angka, ya. Kesepakatannya tentang sebuah kepentingan anak yang awalnya Wenda sudah WA (WhatsApp), dia bilang 'ini mau kita bagi dua?' Lalu RSO bilang, 'tidak usah, saya yang tanggung semua'. Sistemnya pun reimburse," tuturnya.
Chris melanjutkan, mekanisme yang berjalan adalah Sarwendah yang membayar seluruh kebutuhan anak terlebih dahulu, sebelum kemudian mengajukan penggantian biaya kepada Ruben. "Jadi, bukan langsung dimintakan dalam bentuk uang, tidak. Jadi, Wenda ini bayarkan dulu semua," sambungnya.
Dia memastikan bahwa kliennya, Sarwendah, selalu membayar lebih dahulu dan proses pengajuan reimbursement ini berjalan tanpa paksaan. Chris juga memberikan gambaran fleksibilitas dalam proses tersebut.
Baca Juga: Eks Drummer Radja Seno Aji Buka Rumah Makan di Jakut, Pelanggan Bisa Bayar Semampunya
"Artinya begini ya, kalau misalnya tagihannya 200 juta, lalu misalnya RSO bilang, 'Saya cuman ada uangnya Rp10 juta' ya silakan. Enggak akan marah. Klien kami enggak akan marah. Klien kami akan penuhi sisanya, begitu," kata Chris.
Di akhir pernyataannya, Chris menyayangkan fakta bahwa kesepakatan yang dijalankan dengan ikhlas ini justru diungkit kembali ke permukaan.
"Tetapi karena itu semua adalah hasil komunikasi, kan enggak fair begitu ini semua hasil komunikasi, begitu ternyata ada masalah lalu dia bilang, 'Wah, ini dibayar sekian, ini bayar sekian'," ucap Chris menutup pernyataannya.
Klarifikasi ini diharapkan dapat memberikan pencerahan atas pemberitaan yang beredar sekaligus menegaskan bahwa pola pembiayaan untuk anak telah berjalan berdasarkan kesepakatan bersama.