KELAPA GADING, POSKOTA.CO.ID - Eks drummer grup musik Radja, Seno Aji Wibowo membuka rumah makan di ruko kawasan di Jalan Boulevard Timur Blok NB 1, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara sejak Oktober 2025.
Di ruko empat lantai ini, Seno bersama istri menyajikan makanan berkonsep prasmanan. Uniknya, tempat makan tersebut tidak mematok harga.
"Konsepnya sama, makan sepuasnya bayar seikhlasnya, gitu. Akhirnya saya waktu itu makan di situ ngobrol lah sama ownermya, cerita-cerita," kata Seno saat ditemui di rumah makannya, Jumat, 21 November 2025.
Ia mengatakan, konsep tersebut terinspirasi dari salah sebuah warung makan di kawasan Turi, Yogyakarta.
Baca Juga: Peresmian Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung Batal Digelar, Ini Penyebabnya
"Dalam arti ini kita menyediakan makanan sekalian berbagi buat yang tidak mampu," ujarnya.
Bersama sang istri, ia membuka rumah makan dengan konsep serupa. Namun, tempat usaha Seno dilengkapi fasilitas mumpuni, seperti pendingin ruangan.
"Nah ini kita bikin, bisa dibilang terobosan pertama kali ya, yang pake AC. Jadi dibikin kayak resto, tapi makanan sepuasnya bayar seikhlasnya," ucap dia.
Menu yang disediakan rumah makan Seno, di antaranya mie, sayur, ikan teri, tempe, telur balado, dan tak lupa sambal. Selain itu, pengunjung bisa memesan minuman panas atau dingin.
Baca Juga: Warung Kuliner Epy Kusnandar Disatroni Preman, Polisi Imbau Segera Lapor
Masakan yang disajikan juga tidak sembarangan dimasak. Masakan itu dibuat dari tangan istrinya yang merupakan asli orang Palembang, Sumatera Selatan.
"Terus ya itu setelah makan, yaudah terserah mau bayar berapa. Tapi umumnya biasanya pengunjung membayar antara Rp15-25 ribu," katanya.
Menurut Seno, sebagian besar pengunjung merupakan karyawan di perkantoran di sekitar rumah makan miliknya. Mereka lebih sering memesan makanan untuk santap siang.
Ia mengatakan, semua orang bisa makan. Sejauh ini, sopir ojek online (ojol) menjadi satu di antara pelanggan setia di rumah makannya.
"Ada juga tukang parkir, pengamen juga ada yang datang," katanya.
Meski menerapkan konsep bayar seikhlasnya, Seno menelan kerugian. Dengan konsep tersebut, beberapa pengunjung justru membayar uang banyak.
Baca Juga: PPKUKM DKI Siapkan 74 Kios untuk Pedagang Hewan Barito di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung
"Ada juga pengunjung yang bayarnya sampai Rp50 ribu, Rp100 ribu, ada," ujar dia.
Seno menyampaikan, dirinya dalam waktu 100 hari kedepan tengah fokus melihat perkembangan usaha warung makan dengan konsep makan sepuasnya bayar seikhlasnya ini.
"Kalau perkembangannya bagus, saya mau kembangin buat ada menu tambahan seperti pempek. Nah tapi kalau pempek ini bayar, kalau yang prasmanan tetap bayar seikhlasnya," tuturnya.
Tak hanya warung makan, lantai atas menyediakan studio balet, studio musik di lantai tiga, dan billiar sekaligus ruangan khusus merokok di lantai empat.
Baca Juga: Kulineran Murah di Tebet yang Wajib Dikunjungi, Cek Rekomendasinya
Sementara itu, ia akan menata alat-alat musik di studio bagi penyewa.
"Kalau untuk rental musik biayanya Rp 125 ribu per jam, kalau untuk rekaman Rp800 ribu," tuturnya.