JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi E DPRD Jakarta, Farah Savira menyambut baik keberadaan Pelajar Duta Ketentraman dan Ketertiban Umum (Prabu) di sekolah.
"Itu bagus sekali. Artinya sudah ada edukasi preventif yang ditanamkan ke siswa agar mereka bisa mengidentifikasi tanda-tanda konten negatif," kata Farav kepada wartawan, dikutip Jumat, 21 November 2025.
Keberadaan Prabu diharapkan bisa mencegah tindakan perundungan di lingkungan satuan pendidikan.
"Harapannya, mereka bisa mencegah atau mengatasi bila sudah terpapar," ujarnya.
Baca Juga: Buntut Perundungan Siswa SMPN 19, DPRD Tangsel Dorong Revisi Perda Perlindungan Anak
Namun, Farah mengatakan, media sosial turut berperan terhadap timbulnya tindak perundungan. Oleh karena itu, aktivitas pelajar di dunia digital harus diawasi ketat.
"Dan ini bukan hanya tanggung jawab Pemprov, tapi juga pemerintah pusat melalui Kominfo. Harus ada mekanisme pengawasan konten yang lebih kuat," ucapnya.
Menurutnya, Indonesia harus mengambil contoh dari China. Negara Tirai Bambu itu disebut mampu menyaring konten di media sosial sesuai arah pendidikan.
"Contohnya saja, China bisa melakukan screening ketat terhadap konten yang tidak sesuai dengan arah pendidikan mereka," tuturnya.
