Gunung Semeru luncurkan awan panas radius 5,5 km. Pemerintah tetapkan status 'awas', tutup jalur pendakian, dan imbau warga jauhi sektor selatan-tenggara. Ini fakta lengkapnya. (Sumber: X/@zakiberkata)

Daerah

Fakta Terbaru Erupsi Semeru November 2025: Status Dinaikkan ke 'Awas', Warga Dievakuasi

Kamis 20 Nov 2025, 18:26 WIB

POSKOTA.CO.ID - Langit di sebelah selatan Kabupaten Lumajang tiba-tiba berubah gelap oleh kepulan abu vulkanik yang membumbung tinggi, mengiringi suara gemuruh yang menggetarkan bumi.

Pada Rabu sore, 19 November 2025, Gunung Semeru kembali menunjukkan amukannya dengan erupsi besar yang memuntahkan awan panas guguran, memicu kepanikan warga dan mendesak otoritas untuk mengambil tindakan cepat.

Gunung Semeru Erupsi ini bukan hanya mengubah pemandangan menjadi layaknya senja yang kelam, tetapi juga secara resmi menaikkan status gunung tertinggi di Jawa itu ke level tertinggi, 'Awas'.

Eskalasi kegiatan vulkanik ini langsung berimbas pada keselamatan ratusan jiwa. Saat abu vulkanik menyapu permukiman dan jalur pendakian, setidaknya 178 pendaki tercatat tertahan di kawasan Ranu Kumbolo, sementara ratusan warga setempat terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Semburkan Awan Panas Hingga 8,5 KM

Situasi darurat ini memicu operasi evakuasi besar-besaran dan penetapan status tanggap darurat di wilayah terdampak. Berikut adalah perkembangan situasi yang dirangkum berdasarkan laporan dari berbagai instansi terkait.

Awan Panas Memicu Kepanikan Massal

Gunung Semeru melepaskan awan panas guguran dengan jarak luncur mencapai 5,5 kilometer dari kawah, mengarah ke Besuk Kobokan. Kolom abu vulkanik berwarna kelabu pekat teramati condong ke arah barat laut dan utara.

"Awan panas guguran bergerak sejauh 5,5 kilometer ke arah Besuk Kobokan," tegas Isnugroho, Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, mengonfirmasi ancaman langsung yang tercatat di seismograf dengan amplitudo 40 mm selama lebih dari 16 menit.

Kengerian warga terekam jelas dalam sejumlah video yang beredar. Teriakan histeris terdengar saat awan panas bergerak mendekati permukiman, termasuk di sekitar Jembatan Gladak Perak.

Warga berusaha menyelamatkan diri, dengan pengendara motor terlihat mengebut menjauhi kawasan yang tertutup abu. Awan panas juga mengarah ke Curah Kobokan, Kali Lanang, dan Besuk Lengkong, memicu aksi evakuasi warga Dusun Kamar Kajang.

Baca Juga: Klarifikasi Riski Nur Fadhilah Soal Isu TPPO di Kamboja, Akui Ngarang Cerita Biar Cepat Pulang

Status Dinaikkan ke Level 'Awas', Zaya Bahaya Diperluas

Merespons eskalasi aktivitas vulkanik, Badan Geologi Kementerian ESDM secara resmi meningkatkan status Gunung Semeru dari 'Siaga' (Level III) menjadi 'Awas' (Level IV) pada pukul 17.00 WIB. Peningkatan status ini menandakan potensi bahaya yang signifikan.

Masyarakat dan pengunjung dilarang beraktivitas dalam radius 8 kilometer dari puncak kawah. Kewaspadaan khusus juga diminta untuk sektor selatan-tenggara dalam zona berjangkauan hingga 20 kilometer, mengantisipasi ancaman awan panas, guguran lava, dan aliran lahar.

Operasi Evakuasi Besar-besaran Diluncurkan

Dampak erupsi ini memunculkan dua krisis kemanusiaan: pengungsian warga lokal dan penyelamatan pendaki.

178 Pendaki Tertahan: Sebanyak 178 pendaki dilaporkan tertahan di Ranu Kumbolo karena jalur pendakian turun terputus dan terdampak material erupsi.

Kepala BNPB, Suharyanto, menegaskan komitmen pemerintah untuk mengevakuasi mereka. "Tentu saja (akan melakukan evakuasi)," ujarnya. Tim gabungan telah diterjunkan untuk memimpin proses evakuasi.

300 Warga Mengungsi: Sementara itu, di kaki gunung, tercatat sedikitnya 300 jiwa warga setempat telah mengungsi ke tiga titik pengungsian yang berbeda. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa.

Baca Juga: Geger Pria Tewas Membusuk dalam Kamar Kontrakan di Jalan Kerkof Cimahi

Langkah Antisipasi dan Penanganan Darurat

Sebagai langkah penanganan cepat, Pemerintah Kabupaten Lumajang telah menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama tujuh hari, hingga 25 November 2025.

Bupati Lumajang, Indah Amperawati, memerintahkan seluruh camat dan kepala desa di wilayah terdampak untuk mengamankan dan mengarahkan warganya ke lokasi yang aman.

Secara paralel, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengonfirmasi penutupan total seluruh aktivitas pendakian Gunung Semeru hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

"Dengan mempertimbangkan kondisi terkini serta rekomendasi dari PVMBG, pendakian Gunung Semeru ditutup mulai hari ini hingga dinyatakan aman," jelas Kepala BB TNBTS, Rudijanta.

Situasi di sekitar Gunung Semeru masih terus dipantau ketat. Warga diimbau untuk terus mematuhi rekomendasi keamanan dari pihak berwenang dan menjauhi zona bahaya yang telah ditetapkan.

Tags:
aktivitas vulkanikawan panas guguranRanu KumboloGunung Semeru MeletusGunung Semeru ErupsiGunung Semeruabu vulkanikLumajang

Aldi Harlanda Irawan

Reporter

Aldi Harlanda Irawan

Editor