Para pejabat BNN, Kemendes PDT, dan pemerintah daerah mengikuti prosesi simbolis pencanangan Desa Sido Luhur sebagai Desa Bersinar di Kabupaten Seluma, Bengkulu. (Sumber: Biro Humas dan Protokol BNN)

Nasional

Sinergi BNN dan Kemendes PDT Dorong Perluasan Program Desa Bersinar: Desa Sido Luhur Jadi Desa Percontohan di Bengkulu

Senin 17 Nov 2025, 08:56 WIB

BENGKULU, POSKOTA.CO.ID - Badan Narkotika Nasional (BNN) resmi mencanangkan Desa Sido Luhur, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Bengkulu, sebagai Desa Bersinar (Bersih Narkoba) pada kegiatan Konsolidasi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Rangka Gotong Royong Membangun Desa, yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertingal (Kemendes PDT) pada Minggu, 16 November 2025.

Langkah kolaboratif ini merupakan wujud sinergitas dalam mengimplementasikan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu Asta Cita ke-6 (membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan) dengan Asta Cita ke-7 (memperkuat reformasi politik, hukum, dan birokrasi, serta memperkuat pencegahan dan pemberantasan korupsi dan narkoba), melalui Desa Bersinar sebagai program unggulan BNN.

Bersama Menteri Desa PDT RI, Yandri Susanto, Sekretaris Utama (Sestama) BNN RI, Tantan Sulistyana, hadir mewakili Kepala BNN RI dalam kegiatan pencanangan tersebut.

Baca Juga: Duta Besar Rusia Kunjungi Fasilitas BNN di Lido: Perkuat Kerja Sama Penanggulangan Narkoba

Dalam sambutannya, Ia menegaskan pentingnya peran desa sebagai garda terdepan dalam penguatan P4GN. Ia juga menekankan bahwa sinergi antar-kementerian, lembaga, serta pemerintah daerah menjadi kunci untuk mewujudkan program Desa Bersinar yang berkelanjutan, adaptif, dan mampu menjawab tantangan penyalahgunaan narkoba di lapisan masyarakat paling dasar.

Program Desa Bersinar, dikatakan Sestama BNN RI, sejalan dan selaras dengan program pembangunan desa, di mana desa harus kuat, mandiri, dan berdaya saing, sehingga dapat menjadi motor penggerak meningkatnya ekonomi masyarakat desa dan menjadi pilar penting dalam menciptakan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan meningkatnya kemandirian desa dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang disertai dengan semangat gotong royong, akan menjadi benteng utama dalam mencegah terjadinya keterlibatan masyarakat dalam sindikasi kejahatan narkoba serta masuknya para sindikat jaringan narkoba ke desa-desa," ujar Sestama BNN RI.

Berdasarkan data intelijen BNN, di Provinsi Bengkulu masih terdapat lima kawasan rawan narkoba yang selama ini dikenal sebagai tempat penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

Dengan adanya potensi kerentanan wilayah terhadap ancaman bahaya narkoba, BNN berharap kepada Gubernur, Bupati, dan para Kepala Desa untuk dapat terus mendorong pelaksanaan program Desa Bersinar dengan melibatkan secara aktif berbagai unsur masyarakat desa untuk melaksanakan program-program pencegahan serta pemulihan dan pemberdayaan masyarakat.

Baca Juga: BNN Tingkatkan Kompetensi Petugas Rehabilitasi Pada BNNK Baru dan Mitra BNN dalam Rangka Optimalisasi Layanan

Harapan tersebut sejalan dengan semangat penguatan pembangunan desa yang menjadi fondasi utama dalam membangun Indonesia.

Komitmen kolaboratif ini juga dipertegas oleh Menteri Desa PDT RI yang menekankan pentingnya peran seluruh elemen masyarakat dalam menjaga ketahanan desa, utamanya dari ancaman narkoba.

"Saya mengajak secara sungguh-sungguh dari hati yang paling dalam, ayo Kita bangun desa Kita masing-masing. Ayo kita galakkan gotong royong di segala bidang, apakah itu sosial, budaya, politik, apalagi masalah narkoba," ujar Menteri Desa PDT RI.

Dengan dicanangkannya Desa Sido Luhur sebagai Desa Bersinar, BNN berharap lahir semakin banyak desa yang tangguh, mandiri, dan berdaya dalam menghadapi ancaman narkoba.

Desa-desa ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lainnya, sekaligus menjadi pilot project yang menginspirasi seluruh desa di Indonesia untuk membangun lingkungan yang sehat, aman, dan produktif tanpa narkoba.

Tags:
Bersih NarkobaDesa BersinarKemendes PDTBNN

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor