PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Sebanyak 60 rumah di RW 04 Pelita Jaya, Jati Pulo, Palmerah, Jakarta Barat, terbakar, Minggu, 16 November 2025.
Ketua RW 04, Maulana Sani menyampaikan, kebakaran rumah memaksa 285 jiwa diungsikan ke tempat pengungsian sementara.
“Terkhir update ada sekitar 57 rumah, baik yang rusak berat maupun sedang. Tapi tadi ada tambahan lagi dari RT 11, warganya ada tiga orang yang terdampak ringan akibat asbes pecah terkena sabutan kabel,” kata Maulana kepada Poskota, Senin, 17 November 2025.
Mereka diungsikan di posko utama di RW 04 dan masjid terdekat. Kebutuhan dasar, seperti makanan dan pakaian disediakan, tetapi masih terbatas.
Baca Juga: Ledakan Kabel SUTET, Rumah di Jatipulo Jakbar Terbakar dalam Hitungan Menit
“Paling itu tadi, banyak yang nanya celana dalam, sabun, odol. Pakaian luar banyak sumbangan, tapi pakaian dalam kan enggak mungkin bekas,” ucapnya.
Di tengah kondisi yang memprihatinkan, Maulana mengaku terus memberikan dukungan moral kepada warganya.
“Saya hanya bisa menguatkan warga. Kita berdoa saja, sabar menghadapi musibah ini. Mudah-mudahan cepat diganti dan rumah cepat dibangun,” tuturnya.
Sementara itu, kerusakan rumah terbagi dalam kategori berat, sedang, dan ringan. Kebakaran ini melanda tiga wilayah RT, yakni RT 8, RT 9, dan RT 10. RT 11 hanya terdampak pecahan asbes.
Baca Juga: 2 Rumah Makan di Pasar Kemis Tangerang Terbakar, Kerugian Capai Ratusan Juta
“Yang paling parah itu RT 9, ada sekitar 27 rumah terbakar: 20 rusak berat, tujuh rusak sedang,” ujarnya.
Selain kerugian material, seorang warga terluka tersengat listrik. Namun, luka korban sudah diatas tim medis yang bersiaga.
“Korban luka serius hanya Heri, kemarin dia sempat kesetrum. Alhamdulillah sudah bisa diatasi tim medis,” ujarnya.
Sementara itu, sekitar 30 warga mengalami luka ringan, seperti lecet, memar, dan cedera akibat percikan api atau pecahan material bangunan.
Maulana mengungkap bahwa fenomena suara ledakan dari arah kabel SUTET bukan hal baru bagi warga.
“Suara dentuman itu sering. Ini kedua kalinya kabel putus. Tahun 2016 juga pernah menimpa rumah warga, tapi tidak menimbulkan kebakaran,” katanya.
Baca Juga: Kamar di Apartemen Cinere Resort Depok Terbakar, Diduga akibat Konsleting AC
Saat kebakaran terjadi, warga sempat berupaya memadamkan api, tetapi kobaran cepat membesar. Di satu sisi, mobil pemadam kebakaran kesulitan menjangkau titik kebakaran.
“Damkar dari Rumah Susun Kota Bambu masuknya susah karena akses sempit. Banyak parkiran motor, mobil, dan warung yang menghambat. Mungkin sekitar 7–8 unit Damkar dikerahkan kemarin,” tutur dia.
Selain itu, warga dari RW 5 turut membantu pemadaman menggunakan alat apung untuk mengambil air dari kali. Namun alat pemadam ringan (APAR) dinilai tidak efektif karena api sudah terlanjur membesar.
“Lurah hadir, Camat hadir, BPBD juga hadir. Tagana dari Dinas Sosial mendistribusikan sekitar 350 nasi boks malam itu,” tutur dia. (cr-4)