“Selama ini susu diimpor lalu baru diolah di Indonesia. Sekarang kami ingin membalik skemanya. Susu diproduksi di sini, diolah di sini, dan langsung didistribusikan ke MBG,” ujarnya.
Berdayakan Petani Lokal
Lebih lanjut, ia menambahkan pemilihan lokasi di Madiun bukan tanpa pertimbangan. Selain ketersediaan lahan luas, kawasan ini memiliki basis petani yang kuat dan dapat diberdayakan.
Sapi F1 sangat membutuhkan pakan jagung dalam jumlah besar. Karena itu, PT Perkebunan Kandanganakan menggandeng masyarakat untuk membudidayakan jagung serta komoditas lain seperti cabai misalnya.
“Kami ingin petani terlibat langsung. Mereka akan memasok jagung untuk pakan sapi. Jadi peternakan jalan, pertanian juga bergerak,” ucapnya.
Target 20 Ribu Sapi
Dalam jangka panjang, Roberto mengungkapkan perusahaan menargetkan memiliki 20 ribu ekor sapi F1 yang akan dikirim secara bertahap, masing-masing 5.000 ekor setiap tahap pengiriman.
Baca Juga: Tak Bisa Konsumsi Susu Sapi? Tenang, Berikut 4 Alternatif Pengganti Susu Sapi
Peletakan kandang dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan lingkungan ideal bagi sapi perah, seperti sirkulasi udara, suhu, dan ketersediaan air.
Roberto optimistis proyek ini akan menjadi salah satu pilar penting dalam pemenuhan kebutuhan susu nasional.
“Kami ingin mendukung program pemerintah agar negara ini mampu mandiri dalam produksi susu, sekaligus mendukung program Presiden Prabowo dalam pemenuhan susu untuk Program MBG,” tuturnya.
