PT Perkebunan Kandangan Siap Dukung Program Mandiri Pangan Nasional Melalui Hilirisasi Produksi Susu Sapi

Jumat 14 Nov 2025, 17:08 WIB
PT Perkebunan Kandangan siap mendukung pewujudan kemandirian pangan melalui pemenuhan kebutuhan susu nasional. (Sumber: Dok. Istimewa)

PT Perkebunan Kandangan siap mendukung pewujudan kemandirian pangan melalui pemenuhan kebutuhan susu nasional. (Sumber: Dok. Istimewa)

MADIUN, POSKOTA.CO.ID - PT Perkebunan Kandangan siap mendukung program strategis nasional pemerintah yang digulirkan Presiden Prabowo Subianto, dalam mewujudkan kemandirian pangan melalui pemenuhan kebutuhan susu nasional.

Dalam pelaksanaannya perusahaan ini menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare di wilayah Madiun untuk pengembangan pusat produksi susu berbasis sapi perah unggulan jenis F1.

Direktur PT Perkebunan Kandangan, Roberto Hendrikson mengatakan, kawasan tersebut akan dibangun sebagai pusat hilirisasi susu nasional, sekaligus menjadi model integrasi peternakan dan pertanian modern di daerah.

“Dari 2.500 hektare lahan, tahap pertama mungkin area seluas 200 hektare akan digunakan sebagai kandang sapi. Sementara sisanya diperuntukkan bagi pakan dan pengembangan tanaman pendukung,” kata Roberto.

Baca Juga: Produksi Susu Sapi di Lembang Pulih Usai Wabah PMK, Tembus 110.000 Liter per Hari

Dalam fase awal, PT Perkebunan Kandangan akan mengimpor sapi perah F1 dari Amerika Serikat dan Australia. Sapi F1 dikenal memiliki produktivitas jauh lebih tinggi dibanding sapi biasa.

Roberto menjelaskan, sapi lokal umumnya menghasilkan 18 liter susu per sekali perah, sedangkan sapi F1 mampu menghasilkan 45–55 liter sekali perah.

Dari sisi masa laktasi, sapi F1 memiliki periode produksi 280-300 hari, sedikit lebih singkat dari sapi lokal yang mencapai 300–330 hari, namun volume produksinya tetap jauh lebih besar. “Kami mengimpor sapi F1 dalam kondisi sedang hamil, sehingga populasi bisa bertambah cepat begitu tiba di Indonesia,” ujarnya.

Adapun Roberto menambahkan, saat ini sebagian besar pasokan susu di Indonesia masih bergantung pada impor bahan baku. Roberto menilai kondisi tersebut membuat industri hulu-hilir tidak berdaya saing.

Baca Juga: Susu Ikan Bakal Gantikan Susu Sapi, Warga Menilai Buang-buang Anggaran Negara

Karena itu, proyek ini dirancang untuk mendukung program hilirisasi susu sekaligus memenuhi kebutuhan Program MBG (Makan Bergizi Gratis) yang dicanangkan pemerintah.


Berita Terkait


News Update