Kapadze lebih sering menggunakan formasi 4-3-3, menekankan tekanan tinggi, rotasi cepat, dan serangan sayap eksplosif.
Gaya ini dinilai cocok untuk Timnas Indonesia, yang memiliki banyak pemain sayap cepat seperti Yakob Sayuri, Dean James, dan Calvin Verdonk.
Sementara Heimir Hallgrimsson dikenal sebagai pelatih yang pragmatis dengan skema 3-4-2-1. Ia kerap mengandalkan serangan balik cepat dan disiplin pertahanan tinggi.
Baca Juga: Bojan Hodak Dikabarkan Jadi Kandidat Pelatih Timnas Indonesia, Persib Bandung Angkat Bicara
Gaya ini sukses membuat Islandia menahan imbang Argentina di Piala Dunia 2018 dan mengalahkan Inggris di Euro 2016 mirip dengan filosofi Shin Tae-yong, eks pelatih Timnas Indonesia, yang mengandalkan efektivitas daripada dominasi bola.
Kondisi Terkini
Kondisi terkini kedua pelatih ini cukup berbeda. Timur Kapadze saat ini berstatus tanpa klub setelah resmi mengundurkan diri dari Timnas Uzbekistan pada November 2025.
Ia bahkan secara terbuka menyatakan minatnya untuk melatih Timnas Indonesia.
Dalam wawancara bersama media Uzbekistan, Zamin, Kapadze mengutarakan kesiapannya untuk melatih skuad Garuda.
Baca Juga: Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Mali U-22 di FIFA Matchday
“Saya siap memimpin Timnas Indonesia. Sekarang saya tersedia dan menunggu tawaran datang,” kata Kapadze.
Sebaliknya, Heimir Hallgrimsson masih aktif menangani Timnas Irlandia. Kontraknya baru akan berakhir pada 31 Maret 2026, tergantung hasil dua laga penting kontra Portugal dan Hungaria di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hallgrimsson menegaskan dirinya masih fokus penuh pada Irlandia dan menepis kabar yang mengaitkannya dengan Timnas Indonesia.
