POSKOTA.CO.ID - Meski terpuruk di dasar Grup H, nasib Timnas Indonesia U-17 ternyata belum sepenuhnya terkubur. Sebuah paradoks unik dalam format turnamen ini memungkinkan tim asuhan Nova Arianto itu tetap bersaing memperebutkan tiket babak 16 besar.
Kunci harapan itu terletak pada jalur darurat: menjadi empat tim peringkat ketiga terbaik dari enam grup yang berhak melaju. Ironisnya, dua tim yang menghempaskan Indonesia justru menjadi pemberi "jalan hidup" tidak langsung.
Kemenangan Brasil dan Zambia atas Honduras telah menempatkan lawan terakhir Indonesia itu dalam posisi yang lebih terjepit.
Kini, segalanya bergantung pada satu momen kebangkitan: pertarungan hidup-mati melawan Honduras, Senin, 10 November 2025, yang akan menentukan apakah mimpi indah ini bisa berlanjut atau pupus sudah.
Baca Juga: Prediksi Timnas Indonesia U-17 vs Honduras, Skuad Garuda Muda Wajib Menang!
Kekalahan yang (Masih) Menyisakan Pintu Harapan
Dua laga, dua kekalahan, nol poin, dan selisih gol minus enam. Statistik itu seolah menutup semua jalan bagi Timnas U-17 trainee Nova Arianto.
Logika biasa menyebut mustahil lolos sebagai juara atau runner-up Grup H. Namun, Piala Dunia U-17 menyediakan jalur lain: empat tim peringkat ketiga terbaik dari enam grup berhak melaju.
Di sinilah peran Brasil dan Zambia menjadi krusial. Kemenangan telak kedua tim atas Indonesia justru membantu menekan Honduras, lawan berikutnya Indonesia.
Dengan kekalahan dari Brasil dan Zambia pula, Honduras kini berada di posisi yang lebih terjepit. Kemenangan atas Honduras tidak hanya akan memberikan Indonesia 3 poin, tetapi juga secara otomatis mendongkrak mereka di atas Honduras di klasemen peringkat ketiga.
Baca Juga: Kontrak Bojan Hodak di Persib Bandung Segera Habis, Benarkah Bakal Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Harapan di Papan Ketiga
Meski berpeluang mengumpulkan 3 poin, perjalanan belum berakhir. Posisi Indonesia di klasemen peringkat ketiga seluruh grup masih sangat terpuruk. Saat ini, mereka berada di dasar dengan 0 poin.
"Kami tahu secara peluang, memang masih sangat terbuka walaupun 60 persen atau 40 persen. Namun saya bilang ke pemain, mereka harus memaksimalkan setiap kesempatan. Saya minta pemain lebih maksimal lagi," tegas Nova Arianto dalam konferensi pers, meneguhkan tekadnya.
Kemenangan saja tidak cukup. Timnas Indonesia U-17 harus menang dengan margin gol yang besar untuk memperbaiki selisih gol yang kini bernilai -6.
Mereka juga harus berharap pada hasil pertandingan grup lain. Koleksi poin tim peringkat ketiga seperti Kolombia (2 poin), Qatar, Kosta Rika, Kaledonia Baru, dan Uganda (masing-masing 1 poin) tidak boleh bertambah, atau setidaknya, selisih gol mereka tidak lebih baik.
Baca Juga: FIFA Ungkap Peluang Timnas U17 Indonesia Lolos ke 32 Besar Piala Dunia U17 2025, Masih Terbuka Lebar
Laga Final di Aspire Academy
Pertandingan melawan Honduras ibarat final bagi Garuda Muda. Nova Arianto sudah menyiapkan strategi menyerang untuk memburu kemenangan telak.
"Mengenai jalannya pertandingan besok, pastinya kami akan sedikit lebih menyerang karena butuh tiga poin," ungkapnya. Namun, ia mengingatkan untuk tetap waspada terhadap transisi permainan Honduras yang solid.
Laga yang digelar di Lapangan 2 Aspire Academy, Doha, pukul 21.45 WIB ini, bukan sekadar pertandingan. Ini adalah ujian mental terbesar bagi para pemain muda Indonesia untuk membuktikan bahwa mereka pantas bertahan di panggung dunia, didorong oleh semangat pantang menyerah dan kalkulasi yang rumit.