POSKOTA.CO.ID - Euforia kemenangan dramatis atas Arema FC sirna sudah bagi Persija Jakarta. Hanya berselang sehari setelah menaklukkan Singo Edan dengan skor 2-1 di Stadion Kanjuruhan, Sabtu, 8 November 2025 lalu.
Kabar buruk menerpa markas Macan Kemayoran. Tim ibukota dipastikan akan kehilangan minimal tiga pilar kunci dalam laga lanjutan melawan Persik Kediri, Kamis, 20 November 2025 mendatang.
Kekosongan itu bukan tanpa alasan, melainkan akibat hukuman akumulasi kartu yang menyapu bersih elemen penting tim.
Baca Juga: Update Klasemen Sementara BRI Super League 2025/2026, Borneo Kokoh Dibayangi Persija
Dua Pilar Inti Terjegal Kartu
Pertahanan dan serangan Persija harus mengalami pukulan telak. Bek andalan sekaligus pengatur lini belakang, Jordi Amat, dipastikan absen setelah menerima kartu merah di menit-menit akhir laga melawan Arema.
Kartu merah itu merupakan konsekuensi dari dua kartu kuning yang ia kumpulkan dalam selang waktu singkat.
Bahkan lebih menyakitkan, sang mesin gol, Allano Lima, juga harus ikut menepi. Penyerang asal Brasil itu menerima kartu kuning keempatnya musim ini akibat protes keras kepada wasit pada masa injury time.
Sesuai regulasi Super League 2025/2026 Pasal 57 ayat 3, akumulasi empat kartu kuning otomatis mengakibatkan hukuman skorsing satu pertandingan.
Baca Juga: Jadwal BRI Super League Hari Ini Sabtu 8 November 2025, Ada Arema vs Persija
Krisis di Bangku Cadangan: Pelatih Utama dan Asisten Ikut Absen
Situasi krisis tidak hanya berhenti di lapangan. Di pinggir lapangan, Persija harus menghadapi kenyataan pahit tanpa sang arsitek, Mauricio Souza.
Pelatih asal Brasil itu terkena akumulasi kartu kuning kedua musim ini setelah sebelumnya juga dicatat wasit saat melawan Borneo FC.
Berdasarkan Pasal 58 ayat 12 regulasi liga, ofisial yang mengumpulkan dua kartu kuning dalam dua laga berbeda wajib menjalani hukuman skorsing satu pertandingan. Dampaknya, Souza tidak diperkenankan mendampingi tim dari sisi lapangan.
"Ofisial yang memperoleh akumulasi 2 kartu kuning dalam 2 pertandingan yang berbeda... tidak diperkenankan untuk mendampingi 1 kali pertandingan pada pertandingan berikutnya," bunyi aturan tersebut.
Kondisi semakin runyam karena dua asisten Souza, Italo Bartole Resende dan Gerson Rodrigus Rios, juga terkena hukuman kartu merah, melengkapi daftar panjang absensi di tubuh kepelatihan.
Baca Juga: Diwarnai 2 Kartu Merah, Persija Jakarta Berhasil Bawa Pulang 3 Poin dari Kandang Arema
Ujian Kedalaman Skuad di Tengah Tren Positif
Kehilangan dua pemain bintang dan tiga otak tim pelatih menjadi ujian berat bagi kedalaman skuad Persija. Absennya mereka datang di saat yang paling tidak tepat, yakni ketika Macan Kemayoran sedang dalam tren positif dengan empat kemenangan beruntun.
Laga melawan Persik Kediri, yang berstatus tuan rumah, kini berubah menjadi ujian karakter. Tim harus beradaptasi tanpa sosok pemimpin di lini belakang (Amat), pencipta gol yang eksplosif (Allano), dan komandan taktis di pinggir lapangan (Souza).
"Ini adalah momen bagi pemain-pemain lain untuk bangkit dan membuktikan nilai mereka. Situasi ini akan menguji mentalitas dan persiapan tim secara keseluruhan," tambah Rendra.
Semua mata kini tertuju pada bagaimana Persija menyusun strategi selama jeda internasional ini untuk mengarungi laga penting tanpa pilar-pilar utamanya. Momentum positif yang telah dibangun dengan susah payah dipertaruhkan di Stadion Brawijaya, Kediri.