POSKOTA.CO.ID - Nama Gus Elham Yahya mendadak menjadi perbincangan hangat di berbagai platform media sosial. Fenomena ini dipicu oleh sebuah video yang menunjukkan aksinya menciumi seorang gadis kecil di hadapan jamaah pengajian.
Video tersebut dengan cepat menyebar dan memantik gelombang kecaman dari berbagai kalangan.
Dalam rekaman yang beredar luas itu, terlihat Gus Elham tidak hanya mencium seorang anak perempuan, tetapi juga memasukkan pipi seorang balita ke dalam mulutnya.
Aksi ini dilakukan di depan umum, di tengah-tengah kegiatan keagamaan. Banyak warganet yang menyatakan kemarahan mereka.

Menilai tindakan Gus Elham melampaui batas kewajaran, tidak etis, dan dinilai tidak pantas, terlebih lagi karena datang dari seorang figur yang dianggap sebagai panutan agama. Desakan untuk meminta pertanggungjawaban pun mengemuka dari publik.
Merespons viralnya video dan berbagai tuduhan tersebut, klarifikasi Gus Elham yang akhirnya angkat bicara. Dalam video klarifikasinya yang diunggah oleh akun TikTok @santriasik_ pada 4 November lalu, ia membantah telah melakukan pelecehan dan merasa difitnah.
"Ada yang menyampaikan 'Gus, ada salah satu oknum isinya cuma meledek saya, isinya cuma menebar fitnah'. Ya allah sampai enek. 'Dai muda yang Bernama Gus Elham Yahya melakukan pelecehan'. Insya Allah dilindungi Allah SWT, yang penting iklas, tulus, full senyum," katanya dalam video klarifikasinya ng diunggah kun @santriasik_ pada 4 November kemarin.
Lebih lanjut, dai muda itu juga menyampaikan pesan agar masyarakat menghindari budaya saling menghujat.
"Menghina tidak membuatmu mulia, menjatuhkan tidak membuat kita terlihat lebih tinggi, menghujat tidak membuat kita terlihat lebih hebat, justriu itu semua akan memperlihatkan bagaimana karakter kita, makanya jangan sampai menghina dan menghujat siapapun," kata Gus Elham lagi.
Baca Juga: Pilih Diam Tak Umbar Kelakuan Hamish Daud, Raisa Pilih Sindir Eks Suami dari Lagu?
Profil dan Citra di Mata Publik
Di balik kontroversi yang menyelimutinya, Gus Elham sejatinya adalah penerus keluarga pesantren ternama dari Kediri, Jawa Timur. Lahir pada 8 Juli 2001, ia dibesarkan dalam lingkungan yang kental dengan nilai-nilai agama dan tradisi Islam.
Jejaknya di dunia dakwah sudah dimulai sejak usia muda, dengan jamaah yang banyak berasal dari kalangan anak muda yang tertarik dengan gaya ceramahnya yang santai dan modern.
Selama ini, kehadirannya dianggap membawa angin segar dalam dunia dakwah Indonesia. Namun, insiden ini menjadi titik balik yang berpotensi mengikis citra positif yang telah dibangunnya bertahun-tahun.
Banyak yang berharap adanya penjelasan yang lebih transparan dan komprehensif, mengingat posisinya sebagai tokoh publik yang setiap tindakannya menjadi sorotan dan teladan bagi banyak orang.