POSKOTA.CO.ID - Bulan November 2025 menjadi momentum istimewa bagi para pengamat langit dan pecinta astronomi.
Sepanjang bulan ini, setidaknya ada sembilan peristiwa kosmik penting yang dapat disaksikan langsung dari Bumi tanpa perlu alat khusus.
Mulai dari hujan meteor berulang, supermoon paling terang tahun ini, hingga kemunculan kembali rasi bintang klasik di langit malam.
Dilansir dari National Geographic, berikut rangkaian fenomena langit yang berlangsung sepanjang November:
Baca Juga: Langit November 2025 Penuh Keajaiban, Catat 12 Fenomena Astronomi yang Tak Boleh Terlewat
Pekan Pertama: Meteor dan Bulan Raksasa
Hujan Meteor Southern Taurid (4–5 November)
Menjadi pembuka, Southern Taurid diprediksi tampil lebih intens karena masuk kategori swarm year, memungkinkan peningkatan jumlah meteor yang terlihat dalam satu jam. Momen ini baru akan terulang kembali pada 2032, sehingga para penikmat langit disarankan mengamati mulai malam 4 hingga dini hari 5 November.
Super Beaver Moon (4–5 November)
Super Beaver Moon menjadi sorotan utama bulan ini karena merupakan Bulan Purnama terdekat dengan Bumi pada 2025. Keberadaannya bisa tampak hingga 16 persen lebih terang dan lebih besar, bahkan cukup untuk menciptakan bayangan halus di permukaan tanah. Fenomena serupa baru akan terjadi lagi pada 24 November 2026.
Bulan Berdekatan dengan Pleiades (6 November)
Pada 6 November malam, Bulan akan terlihat sangat dekat dengan gugus bintang Pleiades, hanya berjarak sekitar 49 menit busur. Bersama Aldebaran di konstelasi Taurus, ketiganya akan membentuk formasi segitiga yang mencolok dan mudah diamati dengan mata telanjang.
Baca Juga: Viral Istilah Jin Dasim: Fenomena Mistis yang Dikaitkan dengan Maraknya Perceraian Artis di 2025
Tengah Bulan: Meteor Kembali Menghiasi Langit
Hujan Meteor Northern Taurid (11–12 November)
Meski intensitasnya relatif rendah, tumpang tindihnya dengan Southern Taurid meningkatkan peluang munculnya fireball, atau meteor berukuran besar yang sangat terang.
Hujan Meteor Leonid (17–18 November)
Hujan meteor Leonid kembali hadir saat Bumi melewati sisa debu Komet Tempel-Tuttle. Meski bukan fenomena langka, pancarannya selalu menjadi tontonan langit yang memukau.
Akhir Bulan: Bulan Mikro hingga Planet Uranus
Micro New Moon (20 November)
Pada fase ini, Bulan berada di titik terjauh dari Bumi sehingga tampak lebih kecil dan gelap. Langit yang lebih gelap memberikan kesempatan ideal untuk mengamati gugus bintang hingga galaksi jauh.
Oposisi Uranus (21 November)
Uranus akan berada tepat berseberangan dengan Matahari dari perspektif Bumi. Dengan teleskop sederhana, planet ini akan tampak sebagai cakram kecil berwarna biru kehijauan.
Gugus Bintang Hyades (27 November)
Gugus Hyades akan tampak membentuk pola huruf “V” di konstelasi Taurus, menyerupai wajah banteng dan menjadi penanda langit malam akhir November.
Baca Juga: Waspada Cuaca Ekstrem! Fenomena La Nina Diprediksi Hingga Awal 2026, BMKG Jelaskan Dampaknya
Kembalinya Konstelasi Musiman
November juga menandai kemunculan kembali rasi bintang besar seperti Orion dan Taurus di langit timur saat malam tiba.
Bagi pecinta astronomi maupun mereka yang sekadar ingin menikmati keindahan langit malam, November memberikan banyak alasan untuk meluangkan waktu menengadah.
Mulai dari awal hingga akhir bulan, pemandangan kosmik hadir hampir tanpa jeda.
Siapkan selimut, lokasi gelap, dan matikan lampu November adalah bulan terbaik untuk stargazing!