Tampang Polisi Propam di Jambi yang Tega Habisi Nyawa Dosen Wanita (Sumber: Istimewa)

NEWS

Kronologi Kasus Polisi Propam Jambi Bunuh dan Perkosa Dosen: Bermula dari Ejekan

Selasa 04 Nov 2025, 11:02 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kasus tragis yang melibatkan Bripda Waldi (22), anggota Polres Tebo, mengguncang publik Jambi. Ia resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pembunuhan dan pemerkosaan terhadap seorang dosen perempuan berinisial EY (37) di Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo.

Tragedi ini menjadi sorotan tajam karena melibatkan oknum aparat dan menunjukkan tindakan yang begitu terencana.

Fakta Penemuan Korban di Rumah Pribadi

Korban ditemukan tak bernyawa di rumahnya pada Sabtu (1 November) dalam kondisi mengenaskan. Ia hanya mengenakan pakaian dalam, dengan kepala tertutup bantal dan kaki diselimuti sarung. Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), ditemukan pula luka lebam di beberapa bagian tubuh korban.

Baca Juga: Fokus Pulihkan Diri, Vidi Aldiano Putuskan Hiatus dari Dunia Musik

Menariknya, pelaku diketahui sempat mengepel lantai rumah korban untuk menghapus jejak kejahatannya. Hal ini diungkap langsung oleh Kapolres Bungo, AKBP Eko Chayono, yang menyebut pelaku sangat berhati-hati dalam menjalankan aksinya.

“Pelaku ini ulet dan licik. Ia berusaha menghilangkan jejak, sempat dipel atau dilap, sehingga jejaknya sangat sulit jika hanya berdasarkan TKP yang ada,” ujar AKBP Eko Chayono, Minggu, 2 November 2025.

Upaya Penyembunyian Identitas Pelaku

Dari hasil penyelidikan, polisi menemukan fakta mengejutkan. Saat beraksi, Bripda Waldi mengenakan wig untuk menyamarkan identitasnya. Langkah itu diketahui melalui rekaman CCTV dan keterangan saksi yang menyebut pelaku terlihat berambut gondrong pada malam kejadian.

Lebih licik lagi, pelaku bahkan membalas pesan WhatsApp dari teman korban, berpura-pura menjadi korban agar seolah-olah EY masih hidup. Langkah ini memperlihatkan adanya unsur perencanaan dan usaha menutupi kejahatan.

Motif Dendam dan Luka Batin

Dari hasil interogasi, Waldi mengaku diliputi rasa sakit hati terhadap korban. Ia tersinggung setelah disebut sebagai “playboy miskin” dan “laki-laki yang suka minta uang.” Bahkan, korban pernah berkata padanya,

“Aku gak naksir kamu kalau kamu bukan polisi.”

Ucapan itu diduga menjadi pemicu emosional yang membuat pelaku nekat melakukan aksi kejam tersebut. Pihak kepolisian kini juga tengah mendalami dugaan lain, termasuk pencurian mobil, motor, dan perhiasan emas milik korban yang diduga turut diambil oleh pelaku setelah menghabisi korban.

Baca Juga: Ini Jadwal Puasa Ayyamul Bidh November 2025, Cek 5 Keutamaannya

Tanggapan dan Langkah Lanjutan Polisi

Polres Bungo menegaskan bahwa kasus ini akan ditangani secara transparan. Kapolres memastikan proses hukum akan berjalan tanpa pandang bulu, meski pelaku merupakan anggota kepolisian aktif.

Kasus ini juga menjadi sorotan nasional karena memperlihatkan pentingnya integritas aparat dan pengawasan internal di tubuh kepolisian. Pihak berwenang berkomitmen menuntaskan penyelidikan, termasuk kemungkinan adanya tindakan serupa di tempat lain.

Tags:
kasus Rimbo Tengah Jambioknum polisi Polres Bungopembunuhan dosen EYBripda WaldiKasus dosen Jambi

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor