USN Kolaka bersama UHO Kendari menjalin kolaborasi strategis dalam program Kosabangsa 2025 di Desa Palewai, Kabupaten Kolaka. (Sumber: Dok. Istimewa)

Daerah

Program Kosabangsa 2025: Kolaborasi USN Kolaka dan UHO Dorong Pemberdayaan Masyarakat Pesisir lewat Transplantasi Karang Terintegrasi Shelter Ikan di Desa Palewai Kolaka

Jumat 31 Okt 2025, 16:33 WIB

KOLAKA, POSKOTA.CO.ID - Universitas Sembilanbelas November (USN) Kolaka bersama Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari menjalin kolaborasi strategis dalam program Kolaborasi Sosial Membangun Masyarakat (Kosabangsa) 2025 di Desa Palewai, Kabupaten Kolaka.

Kegiatan ini mengusung tema “Pemberdayaan Masyarakat Pesisir melalui Transplantasi Karang Terintegrasi Shelter Ikan untuk Keberlanjutan Ekosistem Laut dan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat”.

Program ini merupakan Program Pendanaan dari Direktur Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi 2025 untuk menjembatani kolaborasi dalam pengembangan dan penerapan IPTEKS (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) yang dihasilkan perguruan tinggi untuk dapat dimanfaatkan bagi kebutuhan masyarakat.

Program ini bertujuan memperkuat peran masyarakat lokal dalam menjaga dan memulihkan ekosistem terumbu karang yang menjadi penopang utama kehidupan laut serta sumber mata pencaharian nelayan setempat.

Baca Juga: AI Campus Telkom Hadir di Universitas Negeri Padang, Siap Cetak Talenta Digital Terbaik

Lewat pendekatan kolaboratif antara akademisi dan masyarakat pesisir, kegiatan ini menghadirkan inovasi berupa media transplantasi karang yang terintegrasi dengan shelter ikan untuk mendukung fungsi ekologis dan ekonomis kawasan pesisir, kegiatan ini dilaksanakan sejak Agustus-Oktober 2025.

Tim kosabangsa terdiri dari tim pelaksana dari USN Kolaka, yaitu Riska (Ketua Tim); I Gede Purwana Edi Saputra, dan Rahmad Hidayat (Anggota Tim), berkolaborasi dengan Tim Pendamping dari UHO, yaitu Wa Iba (Ketua Pendamping) dan Prof. La Ode Muhammad Yasir Haya (Anggota Pendamping). Kegiatan ini bermitra dengan dua kelompok masyarakat yaitu Kelompok Nelayan Palewai Bahari (Ketua: Syamsyul Syahban Banardy) dan Kelompok OPA Sorume (Ketua: Ardi), dan mendapat dukungan dari pemerintah desa dan Yayasan Bahari.

Wilayah sasaran yang dipilih merupakan daerah tertinggal dan rawan bencana yaitu Desa Palewai Kecamatan Tanggetada Kabupaten Kolaka Sulawesi Tenggara. Paket teknologi yang diterapkembangkan diadopsi dari Tim Pendamping, yaitu paket transplantasi karang menggunakan beton dengan memanfaatkan limbah botol plastik dan kemasan yang di kurung dalam blok beton yang dilubangi pada bagian sisinya, sehingga campuran semen tetap merekat kuat dalam membentuk blok beton.

Selain itu, dengan memanfaatkan limbah plastik, maka dapat membantu penanganan limbah plastik terutama di wilayah pesisir.Selain itu, dibuat pula shelter ikan berbahan dasar beton. Beberapa keuntungan penggunaan beton sebagai media shelter ikan adalah kuat dan tahan lama.

Baca Juga: Kembangkan Ekosistem AI, Telkom Jalin Kerja Sama Strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Beton disebut dapat menyediakan stabilitas yang baik untuk struktur shelter ikan, sehingga dapat mengurangi risiko kerusakan akibat arus laut atau gelombang. Shelter ikan dari beton dapat menyediakan habitat bagi berbagai jenis ikan dan biota laut lainnya, sehingga dapat meningkatkan biodiversitas laut, dan membantu mengurangi kerusakan ekosistem laut akibat penangkapan ikan yang berlebihan atau penggunaan alat tangkap yang merusak.

Kegiatan diawali dengan koordinasi Tim Pelaksana, bersama Tim Pendamping, Mitra Pemerintah serta Mitra sasaran, kemudian melakukan sosialisasi terkait transpantasi karang dan shelter ikan, pelatihan pembuatan transplantasi karang dan shelter ikan, pembuatan media buatan berbasis beton ramah lingkungan, dan penanaman karang di perairan sekitar Desa Palewai

Menurut ketua tim, kegiatan ini tidak hanya berorientasi pada konservasi ekosistem laut, tetapi juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan berkelanjutan sumber daya pesisir.

Diharapkan, inisiatif ini menjadi model kolaborasi perguruan tinggi dalam mendukung percepatan pembangunan berkelanjutan, dapat memberikanan dampak positif bagi ekosistem laut dan menginspirasi lebih banyak pihak untuk terlibat dalam kegiatan konservasi dan perbaikan ekosistem terumbu karang, sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat pesisir di Sulawesi Tenggara.

Media transplantasi dibuat sebanyak 500 unit dan shelter ikan 30 unit, metode ini efektif dalam merehabilitasi ekosistem terumbu karang, dan harapan kedepannya media ini dapat menjadi salah satu area penangkapan tambahan bagi masyarakat nelayan.

Pemerintah Desa dalam hal ini Bapak H. Basri juga sangat bersyukur daerahnya dipilih menjadi wilayah sasaran Kosabangsa Tahun 2025.

Baca Juga: Video Timothy Anugerah Lompat dari Gedung Universitas Udayana Viral Dicari Netizen, Asli atau Palsu?

“Terima kasih Bapak/ Ibu Dosen USN- UHO, Saya sangat berharap semoga paket teknologi yang diterapkembangkan ini dapat bermanfaat bagi nelayan dan dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan sekitar, kedepannya saya sangat berharap banyak kegiatan kolaborasi yang mampu membantu masyarakat," ujarnya.

Program ini mendapatkan tanggapan positif dari masyarakat setempat. Salah satu peserta, Bapak Syawal, menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif yang telah diberikan. “Kami merasa sangat terbantu dengan adanya kegiatan ini. Selain menambah wawasan, kami jadi lebih mampu produktif dalam menjaga sumberdaya terumbu karang.

Desa Palewai diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah pesisir lainnya di Sulawesi Tenggara dalam menerapkan transplantasi karang terintegrasi shelter ikan yang berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya program ini, USN Kolaka dan UHO menunjukkan komitmen mereka dalam mendukung pemberdayaan masyarakat pesisir.

Tags:
UHOKolakaUSN Kolaka

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor