POSKOTA.CO.ID - Harga emas batangan bersertifikat yang dikeluarkan oleh Logam Mulia PT Aneka Tambang (Antam) kembali mengalami penurunan cukup tajam pada Senin, 28 Oktober 2025.
Berdasarkan laman resmi Logam Mulia, harga emas Antam anjlok sebesar Rp45.000 per gram, dari sebelumnya Rp2.327.000 menjadi Rp2.282.000 per gram.
Koreksi harga ini menandai tren penurunan emas yang terjadi sejak pekan ketiga Oktober 2025.
Tak hanya harga jual, nilai buyback atau harga pembelian kembali emas oleh Antam juga ikut mengalami koreksi.
Baca Juga: Makin Mahal! Cek Harga Terbaru Emas Antam Per Selasa, 30 September 2025
Harga buyback turun Rp45.000 per gram, dari Rp2.192.000 menjadi Rp2.147.000 per gram.
Artinya, jika seseorang menjual kembali emas batangan ke Antam hari ini, maka logam mulia tersebut akan dibeli dengan harga Rp2.147.000 per gram.
Dengan demikian, terdapat selisih sebesar Rp135.000 per gram antara harga jual dan harga buyback emas hari ini.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 81 Tahun 2024, setiap transaksi buyback emas dengan nilai di atas Rp10 juta akan dikenai Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 sebesar 1,5 persen dari total nilai transaksi.
Pajak tersebut akan langsung dipotong oleh pihak Antam pada saat pelaksanaan buyback.
Kebijakan itu bertujuan untuk meningkatkan transparansi transaksi logam mulia dan mendorong kepatuhan pajak bagi investor yang aktif bertransaksi emas batangan dalam jumlah besar.
Baca Juga: Harga Emas Pegadaian Hari Ini Selasa, 21 Oktober 2025: Galeri24 dan UBS Stabil, Antam Turun
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini
Berikut adalah daftar lengkap harga emas batangan Antam yang tercatat di laman resmi Logam Mulia hari ini per 28 Oktober 2025.
- 0,5 gram: Rp 1.191.000
- 1 gram: Rp 2.282.000
- 2 gram: Rp 4.504.000
- 3 gram: Rp 6.731.000
- 5 gram: Rp 11.185.000
- 10 gram: Rp 22.315.000
- 25 gram: Rp 55.662.000
- 50 gram: Rp 111.245.000
- 100 gram: Rp 222.412.000
- 250 gram: Rp 555.765.000
- 500 gram: Rp 1.111.320.000
- 1.000 gram: Rp 2.222.600.000
Dengan tren penurunan yang terjadi, para pelaku pasar disarankan untuk tetap mencermati pergerakan harga emas global serta faktor makroekonomi yang berpotensi memengaruhi nilai tukar rupiah dan permintaan logam mulia di pasar domestik.