Banyak yang menilai aluminium merupakan langkah “mundur” dari titanium.
Namun faktanya, desain baru ini terasa lebih ergonomis, ringan, dan nyaman digenggam.
Ukuran layar juga sedikit meningkat, dari 6,1 inci menjadi 6,3 inci, namun berkat bezel yang jauh lebih tipis, dimensi keseluruhan tetap terasa ramping.
Sayangnya, muncul fenomena “scratchgate” di kalangan pengguna awal. Warna-warna seperti Cosmic Orange dan Deep Blue dilaporkan lebih mudah tergores, meskipun hal ini tidak berpengaruh pada kekuatan struktur perangkat.
Baca Juga: Perbandingan Harga iPhone 17 Series di Indonesia, Malaysia, dan Singapura
2. Performa
Performa adalah salah satu aspek paling mencolok dari perbedaan kedua model ini.
iPhone 15 Pro diperkuat dengan chip A17 Pro, prosesor 3 nanometer pertama di dunia yang mendukung ray tracing untuk gaming kelas konsol.
Chip ini membawa peningkatan besar dalam efisiensi dan kecepatan, menjadikannya salah satu prosesor tercepat di dunia smartphone saat itu.
Namun, Apple tidak berhenti di situ. Pada iPhone 17 Pro, perusahaan memperkenalkan A19 Pro chip, prosesor generasi terbaru dengan peningkatan signifikan dalam performa multi-core dan efisiensi daya.
Berdasarkan hasil pengujian Geekbench 6, A19 Pro mencatat skor 3.822 (single-core) dan 9.848 (multi-core), menyalip performa M2 iPad Pro yang digunakan pada perangkat tablet profesional Apple.
Selain itu, Apple juga membenamkan vapor chamber cooling system, teknologi pendingin yang selama ini hanya ditemukan di smartphone gaming.
Sistem ini menjaga suhu tetap stabil meskipun perangkat digunakan untuk tugas berat seperti rendering video 4K atau bermain game intensif.
