Cara hacker bajak akun whatsapp (Sumber: Pinterest)

TEKNO

Waspada! Begini Cara Hacker Bajak Akun WhatsApp dan Cara Ampuh Menghindarinya

Rabu 22 Okt 2025, 16:40 WIB

POSKOTA.CO.ID - WhatsApp adalah tulang punggung komunikasi banyak orang pribadi, keluarga, bahkan bisnis.

Sayangnya, karena keterkaitan akun dengan nomor telepon dan data pribadi, WhatsApp juga menjadi sasaran menarik bagi pelaku kejahatan siber.

Di bawah ini penjelasan lebih mendalam tentang teknik yang sering dipakai hacker, contoh nyata cara kerjanya, dan langkah pencegahan praktis yang bisa langsung Anda terapkan.

Metode peretasan bagaimana cara kerja mereka.

Baca Juga: Ini Cara Hacker Mengakses Data Pribadi Anda Melalui Ponsel, Cek Langkah Pencegahannya di Sini!

Cara Hacker Bajak Akun WhatsApp

  1. Phishing OTP (Penipuan berkedok):

Pelaku mengirim pesan atau tautan yang tampak seperti dari WhatsApp, bank, atau kontak terpercaya, meminta pengguna memasukkan kode verifikasi (OTP) atau kredensial.

Contoh nyata: korban dikirimi pesan “Akun Anda disuspend, klik tautan untuk verifikasi” tautan membuka halaman palsu yang menolak memasukkan OTP, lalu pelaku memakai kode itu untuk mengaktifkan WhatsApp di perangkat lain.

  1. SIM Swapping (Pembajakan nomor lewat operator):

Hacker mengumpulkan informasi korban (nama, tanggal lahir, nomor ID) lalu menghubungi provider berpura-pura menjadi pemilik nomor untuk memindahkan nomor ke SIM kart mereka.

Setelah nomor aktif di SIM baru, mereka menerima OTP dan mengakses akun WhatsApp yang terikat nomor itu.

  1. WhatsApp Web Hijacking (penyalahgunaan sesi web):

Jika hacker sempat meminjam/akses ponsel Anda sebentar, mereka bisa membuka WhatsApp Web dan memindai kode QR untuk mengaitkan akun Anda ke browser mereka. Selama sesi tetap aktif, mereka bisa membaca dan mengirim pesan tanpa harus memegang ponsel Anda.

Baca Juga: Arief Budiman Akui Sistem IT KPU Kerap Diserang Hacker

  1. Call Merging / Voicemail Interception:

Saat korban menerima panggilan yang tampak normal, hacker meminta menggabungkan panggilan atau men-trigger forwarding. Dalam beberapa kasus, verifikasi OTP otomatis bisa “terdengar” lewat sambungan sehingga pelaku menangkap kode tersebut.

Pencegahan praktis langkah konkret yang harus dilakukan sekarang juga

A. Pengaturan akun WhatsApp

Aktifkan Verifikasi Dua Langkah (2FA): buka Pengaturan > Akun > Verifikasi dua langkah > Aktifkan. Pilih PIN yang kuat (6 digit atau lebih) dan masukkan email pemulihan jika disarankan.

Periksa “Perangkat Tertaut” secara berkala: Pengaturan > Perangkat Tertaut. Keluarkan semua perangkat yang tidak dikenal.

Nonaktifkan cadangan yang tidak terenkripsi / enkripsi backup: Pastikan backup chat di Google Drive atau iCloud dienkripsi end-to-end jika tersedia.

B. Proteksi nomor dan SIM

Aktifkan PIN atau kata sandi operator: hubungi provider dan minta fitur “SIM PIN” atau "port freeze" / "number lock" untuk mencegah pemindahan nomor tanpa verifikasi tambahan.

Batasi informasi pribadi yang di-share publik: hindari memposting detail identitas yang bisa dipakai untuk verifikasi akun.

C. Kebiasaan aman

Jangan pernah membagikan OTP atau PIN - WhatsApp tidak akan meminta kode tersebut melalui telepon atau chat.

Waspada terhadap tautan dan lampiran: jangan klik link yang mencurigakan; arahkan kursor untuk melihat URL atau gunakan fitur pratinjau.

Jangan gabungkan panggilan dengan nomor tidak dikenal; jika diminta, akhiri panggilan dan verifikasi sendiri melalui sumber resmi.

Gunakan kunci aplikasi / biometrik: aktifkan kunci layar dan, jika tersedia, kunci aplikasi untuk WhatsApp.

Perbarui sistem operasi dan aplikasi: patch keamanan menutup celah yang dieksploitasi pelaku.

D. Proteksi perangkat

Hindari Wi-Fi publik tanpa VPN: jaringan publik rentan sniffing; gunakan VPN bila terpaksa terhubung.

Hapus aplikasi yang tak dikenal dan periksa izin aplikasi yang meminta akses SMS, telepon, atau kontak secara berlebihan.

Jika Anda menjadi korban, langkah darurat yang harus diambil sekarang

Baca Juga: Tips Cara Lindungi Akun Telegram Dari Serangan Hacker 

  1. Kunci/keluarkan sesi yang tidak dikenal: dari perangkat lain, buka WhatsApp Web dan keluarkan sesi asing.
  2. Aktifkan kembali akun Anda: masukkan nomor Anda di aplikasi WhatsApp untuk memulai kembali; jika pelaku sudah mengaktifkan akun, Anda akan menerima OTP - gunakan 2FA jika aktif.
  3. Laporkan ke WhatsApp: melalui Pengaturan > Bantuan > Hubungi Kami, atau kirim email ke support resmi dengan detail kejadian.
  4. Beri tahu kontak Anda: beri tahu teman/keluarga agar waspada terhadap pesan penipuan yang dikirim dari akun Anda.
  5. Lapor ke operator & polisi: jika ada indikasi SIM swapping atau penyalahgunaan data, laporkan ke provider dan buat laporan polisi agar ada jejak resmi.
  6. Change passwords & review linked services: ganti kata sandi akun penting (email, bank) dan periksa aktivitas tidak biasa.

Tips tambahan untuk organisasi/bisnis

Terapkan kebijakan BYOD (bring your own device) yang aman: pisahkan akun kerja dan pribadi.

Gunakan solusi MDM (Mobile Device Management) untuk mengatur perangkat karyawan.

Edukasi karyawan tentang social engineering lewat latihan phishing berkala.

Keamanan WhatsApp bukan hanya soal aplikasi tetapi juga kebiasaan, konfigurasi operator, dan kewaspadaan terhadap rekayasa sosial.

Dengan menggabungkan pengaturan teknis (2FA, SIM PIN, pemeriksaan perangkat tertaut) dan kebiasaan aman (tidak membagikan OTP, hati-hati klik tautan), risiko pembajakan akun bisa ditekan drastis.

Tags:
WhatsAppnomor telepondata pribadikejahatan siberhackerMetode peretasanCara Hacker Bajak Akun WhatsAppPhishingSIMWhatsApp Web Hijacking

Insan Sujadi

Reporter

Insan Sujadi

Editor