POSKOTA.CO.ID - Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, kembali menjadi sorotan publik setelah namanya disebut-sebut sebagai calon pelatih Timnas Indonesia.
Namun Budi Setiawan, founder Football Institute, menilai bahwa Hodak belum layak menangani skuad Garuda jika tidak menetapkan target besar seperti juara Piala AFF 2025.
Menurut Budi, meskipun Hodak memiliki sejumlah prestasi di level klub, seperti membawa Johor Darul Ta’zim (JDT) dan Kelantan FC menjuarai Liga Malaysia, serta Persib Bandung menjadi juara Liga 1 Indonesia, itu belum cukup membuktikan kapasitasnya di tingkat Asia.
"Bojan Hodak pernah bawa Persib juara AFC Champions League Elite belum? Persib saja masih main di tier 2 Asia dan belum pernah juara," ujar Budi dalam program Daily Buzz, Okezone.
Baca Juga: Prediksi Line Up Barcelona vs Olympiakos di Liga Champions 2025/2026
Budi mengakui bahwa Bojan Hodak pernah mencetak sejarah dengan membawa Timnas Malaysia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2018, namun itu belum menjadi tolok ukur kemampuan di level senior.
Dibandingkan dengan pelatih Shin Tae-yong, yang berhasil membawa Korea Selatan tampil di Piala Dunia 2018, kiprah Hodak masih jauh tertinggal.
"Kalau targetnya hanya juara AFF, ya cocok. Tapi kalau targetnya bersaing di Piala Asia dan lolos ke Piala Dunia 2030, Hodak belum memenuhi syarat," tegasnya.
Liga 1 Belum Hasilkan Pelatih Selevel Internasional
Selain mengkritik Hodak, Budi Setiawan juga menyoroti bahwa mayoritas pelatih Liga 1 belum layak menukangi Timnas Indonesia.
Baca Juga: Borneo FC Penguasa Klasemen Super League 2025/2026: 8 Laga Tak Terkalahkan!
Nama-nama besar seperti Jean Paul van Gastel, Johnny Jansen, dan Jan Olde Riekerink dinilai belum cukup berpengalaman untuk menangani tim nasional yang menargetkan prestasi di level Asia.
"Kalau cuma ingin juara AFF, pelatih Liga 1 masih bisa. Tapi kalau ingin bersaing di Asia dan dunia, kita butuh pelatih dengan pengalaman internasional yang lebih solid," jelas Budi.
Pandangan ini menegaskan bahwa PSSI perlu berpikir strategis dalam menentukan pelatih masa depan Timnas, bukan sekadar melihat prestasi di liga domestik.
Evaluasi Menuju Ambisi Besar Timnas Indonesia
Dengan ambisi besar untuk tampil kompetitif di Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030, Budi menilai PSSI harus mencari sosok pelatih yang memiliki pengalaman dan rekam jejak internasional yang kuat.
Baca Juga: Jadwal Lengkap Persib Bandung hingga Akhir Desember 2025
Ia menegaskan bahwa keberhasilan di kompetisi lokal tidak selalu mencerminkan kemampuan menghadapi tekanan dan standar permainan internasional.
"PSSI harus realistis dalam memilih pelatih. Kalau targetnya besar, maka pelatihnya juga harus yang sudah teruji di level dunia," pungkasnya.
Kritik ini menjadi pengingat bahwa membangun Timnas Indonesia bukan hanya soal taktik, tetapi juga soal visi jangka panjang dan pengalaman menghadapi tantangan di tingkat dunia.