TAMBUN UTARA, POSKOTA.CO.ID – Tumpukan sampah di Kali Jalan KH. Agus Salim, Kelurahan Karangsatria, Kecamatan Tambun Utara, Kabupaten Bekasi, membuat warga resah.
Selama dua minggu terakhir, aliran air di kali tersebut tersumbat hingga meluap ke permukiman warga. Akibatnya, air menggenang di jalan dan masuk ke dalam rumah dengan kedalaman mencapai di atas mata kaki orang dewasa.
Kondisi itu juga membuat jalan menjadi licin dan membahayakan pengguna jalan yang melintas, mulai dari pelajar hingga pekerja.
Ari 32 tahun, warga setempat, mengatakan dirinya sempat melihat pengendara tergelincir akibat jalan yang licin karena genangan air bercampur sampah.
“Ini kan jalur anak SMA lewat sekolah. Tadi pagi juga ada yang jatuh karena jalannya licin. Padahal selama saya tinggal di sini belum pernah sampai luber airnya,” ungkap Ari saat ditemui di lokasi, Rabu 15 Oktober 2025.
Menurutnya, sampah yang memenuhi kali bukan hanya berasal dari warga sekitar, melainkan juga dari orang luar yang melintas.
Meski sudah sering dibersihkan oleh pihak kelurahan maupun warga, tumpukan sampah tetap kembali karena kebiasaan buruk masyarakat yang masih membuang sampah sembarangan.
“Udah ada satu minggu lebih sampahnya numpuk. Kalau dibersihin, ya surut sebentar, nanti numpuk lagi, banjir lagi. Selain itu, baunya juga nyengat dan mengganggu pengguna jalan,” keluhnya.
Ari menambahkan, beberapa hari lalu petugas pengairan sempat membersihkan sampah di lokasi tersebut, namun belum sehari bersih, sampah sudah kembali menumpuk.
“Kemarin ada orang pengairan yang bersihin sampahnya. Tapi kan sampahnya terlalu banyak. Baru aja diangkut, besoknya udah numpuk lagi,” ujarnya.
Baca Juga: PPKUKM DKI Siapkan 74 Kios untuk Pedagang Hewan Barito di Sentra Fauna dan Kuliner Lenteng Agung
Sebagai warga, Ari mengaku tidak bisa selalu mengawasi pelaku pembuang sampah karena tidak setiap waktu berada di rumah. Ia berharap pemerintah bisa memberikan sanksi tegas agar pelaku yang membuang sampah tersebut bisa merasa jera.
“Kami enggak bisa mantau siapa yang buang, kadang malam-malam mereka buangnya. Kalau bisa, pemerintah tindak tegas para pelakunya,” harapnya.
Sementara itu, Lulu 65 tahun, warga lain yang rumahnya berada di tepi kali, mengaku resah karena air yang meluap sudah masuk ke dalam rumah. Selama belasan tahun tinggal di wilayah tersebut, baru kali ini dirinya mengalami banjir akibat tumpukan sampah.
“Selama 16 tahun tinggal di sini, baru kali ini saya merasakan banjir. Saya resah banget karena aktivitas di rumah jadi terganggu, becek semua,” ungkap Lulu.
Baca Juga: Mayat Pria Tanpa Identitas Gegerkan Warga Cibinong Bogor, Diduga Korban Penganiayaan
Ia mengatakan sudah sering melapor ke pihak kelurahan. Namun, meski petugas rutin mengangkut sampah di pagi hari, pada malam harinya tumpukan baru kembali muncul.
“Saya sudah sering laporan ke kelurahan. Kalau paginya udah diangkut, malamnya pasti numpuk lagi. Kalau belum ada yang dihukum, ya bakal terus buang sampah ke kali. Warga sekitar yang jadi korban,” tegasnya.
Baik Ari maupun Lulu berharap pemerintah dapat menangani persoalan sampah di Kali Karangsatria secara serius, dan memberikan hukuman tegas kepada pelaku pembuang sampah sembarangan. (cr-3)