POSKOTA.CO.ID - Dalam langkah berani yang menyasar segmen pasar spesifik, Vivo secara resmi memperkenalkan Vivo X200 FE.
Ponsel flagship ini menjawab kerinduan para pengguna akan perangkat berukuran mudah digenggam, namun tanpa pengorbanan berarti pada daya tahan baterai, yang diwujudkan dengan kapasitas raksasa 6.500mAh.
Berbeda dari tren ponsel besar, Spesifikasi Vivo X200 FE hadir dengan layar AMOLED 6,31 inci yang diklaim sebagai ukuran ideal untuk kenyamanan genggaman dan penggunaan satu tangan.
Bobotnya yang hanya 186 gram semakin menegaskan komitmennya pada faktor bentuk yang ergonomis.
Baca Juga: Ditenagai Chipset Dimensity 9500, Vivo X300 Pro Resmi Meluncur Mulai Rp12 Jutaan
Desain Kokoh dengan Perlindungan Ekstrem
Vivo tidak main-main dengan ketahanan X200 FE. Ponsel ini dibekali dengan sertifikasi ketahanan ganda, IP68 dan IP69, yang tidak hanya menjamin ketahanan terhadap debu dan rendaman air, tetapi juga terhadap semprotan air bertekanan tinggi pada suhu hingga 80 derajat Celsius. Desainnya menawarkan sisi yang rata, memberikan kesan premium dan kokoh.
Namun, ada sedikit trade-off pada desain kamera belakangnya yang menonjol. Hal ini dilaporkan dapat menyebabkan ponsel sedikit goyah ketika diletakkan di atas permukaan datar.
Layar Mulus yang Ramah Mata
Di bagian depan, ponsel ini mengusung panel AMOLED dengan refresh rate 120Hz untuk pengalaman visual yang smooth. Untuk melindungi kesehatan mata pengguna, Vivo melengkapinya dengan teknologi PWM Dimming 2.160Hz yang mengurangi kelelahan mata. Layar ini dilindungi oleh Shield Glass yang telah teruji, meski bukan berasal dari Corning.
Baca Juga: POCO M7 Terbaru 2025, Cek Spesifikasi dan Harganya di Sini Sekarang!
Performa Flagship yang Solid
Ditenagai oleh chipset MediaTek Dimensity 9300+, Vivo X200 FE mampu menangani tugas-tugas berat, termasuk gaming dengan grafis tinggi.
Meski tidak menggunakan Dimensity 9400 seperti seri X200 lainnya, performanya tetap berada di jajaran flagship.
Satu hal yang sedikit disayangkan adalah penggunaan modul penyimpanan UFS 3.1, yang mulai ditinggalkan pesaing di segmen yang sama yang telah beralih ke UFS 4.0 yang lebih cepat.
Sistem Kamera yang Capable
Sistem kameranya terdiri dari trio lensa: utama 50MP, telephoto 50MP dengan zoom 3x, dan ultrawide 8MP. Meski tidak setara dengan X200 Pro, kualitas fotonya dijamin tetap memukau berkat penggunaan sensor utama yang sama dengan varian reguler Vivo X200.
Pengguna juga dapat memanfaatkan fitur AI Editing Agent pada aplikasi YouCam Perfect untuk menyempurnakan hasil jepretan mereka.
Keunggulan Utama: Baterai Tahan Lama dan Pengisian Cepat
Inilah jiwa dari Vivo X200 FE. Dengan baterai berkapasitas 6.500mAh, lebih besar dari saudara tuanya, X200 Pro, ponsel ini diklaim mampu bertahan hingga dua hari untuk pemakaian normal. Bagi pengguna berat, baterainya dapat bertahan sekitar satu setengah hari.
Vivo mengadopsi teknologi baterai berbasis silikon untuk mencapai kepadatan energi tinggi, 845Wh/L.
Untuk mengisi baterai raksasa ini, Vivo menyertakan charger 90W yang dapat mengisi penuh dari kosong hanya dalam waktu satu jam, angka yang impresif untuk kapasitas sebesar itu.
Baca Juga: Perbandingan Harga iPhone 17 Pro Max di iBox dan Digimap, Mana yang Lebih Murah?
Ketersediaan dan Pasar
Sayangnya, kehadiran Vivo X200 FE masih terbatas. Saat ini, ponsel ini baru tersedia di pasar Asia Tenggara, termasuk India, dengan harga ₹54.999 (sekitar $620 atau Rp 9,6 juta) untuk varian 12GB RAM dan 256GB penyimpanan. Di India, ia langsung bersaing ketat dengan OnePlus 13s di segmen menengah atas.
Vivo X200 FE hadir sebagai pembawa angin segar di pasar yang didominasi ponsel berlayar besar. Ia membuktikan bahwa ukuran kompak tidak harus berarti kompromi pada performa flagship, apalagi daya tahan baterai.
Dengan kombinasi desain yang ergonomis, ketahanan ekstrem, dan baterai tahan bintang, Vivo X200 FE berpotensi menjadi ponsel impian bagi mereka yang mengutamakan kenyamanan genggaman tanpa ingin sering-sering mengecas.
Kehadirannya yang terbatas secara global membuka peluang bagi kompetitor, sekaligus menjadi tolok ukur baru bagi masa depan ponsel flagship berukuran kompak. Perkembangan segmen ini patut untuk diikuti ke depannya.