JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Wuling BinguoEV memimpin penjualan terbanyak mobil listrik di Indonesia sepanjang September 2025. Jumlah tersebut berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).
Dari laporan distribusi wholesales atau pengiriman mobil dari pabrik ke dealer, hanya dua model tersebut yang mampu menembus angka lebih dari 500 unit. Sementara merek lain masih berjuang untuk mencapai level 400 unit.
Wuling BinguoEV berhasil menempati posisi pertama dengan total penjualan sebanyak 561 unit. Varian Lite menjadi penyumbang utama dengan 505 unit, sedangkan varian Pro mencatat 56 unit.
Di posisi kedua, Aion V mencatat penjualan 527 unit, hanya terpaut tipis dari pesaingnya. Versi Luxury menjadi kontributor terbesar dengan 501 unit, sedangkan Exclusive menambah 25 unit ke total penjualan.
Baca Juga: Test Drive Xpeng X9: Mobil Listrik Cerdas Hadirkan Kenyamanan Maksimal
Tak ingin tertinggal, BYD M6 muncul sebagai penantang baru dengan perolehan 321 unit, menempati posisi ketiga dalam daftar mobil listrik terlaris bulan lalu.
Di bawahnya, Chery J6 menempel ketat di peringkat keempat dengan 308 unit. Varian AWD menjadi penyumbang terbesar sebanyak 206 unit, sementara tipe RWD mencatat 102 unit.
Pada posisi kelima ditempati BYD Sealion 7 dengan 297 unit. Namun, angka ini menunjukkan penurunan dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 602 unit, menandakan adanya fluktuasi dalam permintaan segmen SUV listrik.
Berikut daftar sepuluh mobil listrik terlaris September 2025, di antaranya:
- Wuling BinguoEV: 561 unit
- Aion V: 527 unit
- BYD M6: 321 unit
- Chery J6: 308 unit
- BYD Sealion 7: 297 unit
- BYD Atto 3: 240 unit
- Denza D9 : 227 unit
- Wuling Mitra EV: 216 unit
- Chery Omoda E5 : 145 unit
- Geely X5: 144 unit
Peningkatan penjualan sejumlah model listrik menunjukkan pasar kendaraan ramah lingkungan di Indonesia terus berkembang. Meski belum seluruh model mampu mencatatkan volume tinggi, tren positif ini memperlihatkan adanya pergeseran minat masyarakat terhadap kendaraan tanpa emisi.
Pemerintah sendiri tengah mendorong penguatan ekosistem kendaraan listrik, mulai dari produksi baterai hingga infrastruktur pengisian daya. Dengan dukungan tersebut, kompetisi antar produsen diprediksi akan semakin ketat dalam beberapa bulan mendatang.