POSKOTA.CO.ID - Perum Bulog Kantor Cabang Madiun terus menunjukkan kinerja positif dalam menjaga kestabilan pasokan dan harga pangan.
Hingga awal Oktober 2025, lembaga tersebut berhasil menyalurkan 3.776 ton beras melalui Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Pemimpin Perum Bulog Kantor Cabang Madiun, Agung Sarianto, menegaskan bahwa pencapaian tersebut merupakan hasil kolaborasi efektif dengan berbagai pihak.
“Hingga 11 Oktober 2025, Bulog sudah menyalurkan sekitar 3.776 ton, atau setara dengan 35,62 persen dari target total 10.599,5 ton sampai Desember 2025,” ujarnya dalam konferensi pers di Madiun, Senin, 13 Oktober 2025.
Baca Juga: Pengumuman Akhir PTB STMKG 2025 Dirilis 14 Oktober: Ini Link Resmi dan Jadwal Jam Rilisnya!
Peringkat dan Strategi Pencapaian Target Akhir Tahun
Menurut Agung, capaian tersebut menempatkan Bulog Cabang Madiun di peringkat keempat dari 26 cabang di seluruh Jawa Timur. Meski masih menyisakan sekitar 6.800 ton, pihaknya tetap optimistis target akhir tahun akan tercapai.
“Kami masih memiliki sisa target sekitar 6.800 ton. Dengan waktu yang tersisa hingga Desember, kami optimistis bisa mencapai 100 persen terealisasi,” ujarnya
Untuk memastikan hal tersebut, Bulog Madiun menargetkan penyaluran 80–90 ton beras SPHP per hari. “Rata-rata harian kami stabil di angka 80 ton. Kami akan maksimalkan distribusi agar pasokan tetap lancar dan harga tetap terjaga,” imbuh Agung.
Kolaborasi dengan Kios dan Pemerintah Daerah
Penyaluran beras SPHP dilakukan melalui jaringan distribusi yang melibatkan 190 kios di tiga wilayah utama, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Ngawi. Selain itu, Bulog juga menggandeng pemerintah daerah, TNI, dan Polri dalam mendukung program Gerakan Pangan Murah (GPM).
Untuk wilayah Kota Madiun sendiri, terdapat 72 pengecer di pasar tradisional dan 47 gerai resmi yang menjual beras SPHP. Dari total alokasi 1.400 ton, sekitar 836 ton atau 50 persen telah terserap pasar.
Harga beras SPHP di gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp11.000 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di wilayah Jawa mencapai Rp12.500 per kilogram.
Penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah
Selain fokus pada program SPHP, Bulog juga tengah menyiapkan distribusi bantuan pangan pemerintah yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober hingga November 2025. Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) akan menerima 20 kilogram beras dan dua liter minyak goreng.
“Kami masih menunggu keputusan resmi untuk pelaksanaannya. Semoga segera turun supaya masyarakat bisa segera menerima manfaatnya,” ujar Agung
Baca Juga: BPKH Bangun Kampung Haji di Arab, Mampu Tampung 200 Ribu Orang
Menjaga Ketahanan dan Ketersediaan Pangan
Melalui program beras SPHP, Bulog Cabang Madiun berperan penting dalam menstabilkan harga pasar sekaligus menjamin ketersediaan beras bagi masyarakat.
Inisiatif ini menjadi bagian dari strategi nasional dalam menjaga ketahanan pangan dan pengendalian inflasi daerah, khususnya di sektor kebutuhan pokok.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif, Bulog Madiun membuktikan bahwa program SPHP bukan sekadar agenda distribusi, melainkan bagian dari upaya menyeluruh menjaga keseimbangan rantai pasok pangan nasional.