Sebelum dapat menggunakan sistem ini, setiap wajib pajak harus melakukan aktivasi akun Coretax. Proses aktivasi berfungsi untuk memverifikasi identitas dan mengaitkan akun dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang terdaftar.
Menurut Yon Arsal, aktivasi akun hanya memerlukan penggantian password dan passphrase, yang kemudian akan memberikan akses ke seluruh layanan digital DJP, termasuk pelaporan SPT, pembayaran pajak, dan pengajuan restitusi secara online.
DJP mengimbau masyarakat untuk tidak menunda proses aktivasi, mengingat tingginya potensi lonjakan trafik menjelang masa pelaporan pajak. Dengan aktivasi dini, wajib pajak dapat menghindari kendala teknis akibat kepadatan sistem.
Langkah-Langkah Aktivasi Akun Coretax
Proses aktivasi akun Coretax dilakukan sepenuhnya secara daring melalui berbagai perangkat, seperti smartphone, tablet, laptop, maupun komputer. Berikut panduan resmi dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP):
- Kunjungi situs resmi: https://coretaxdjp.pajak.go.id/home-portal/en-US/
- Pilih menu “Aktivasi Akun Wajib Pajak”.
- Centang kolom “Apakah Wajib Pajak Sudah Terdaftar”.
- Tentukan status wajib pajak: perorangan atau badan usaha.
- Masukkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sesuai data yang terdaftar.
- Klik “Cari” untuk memastikan nama wajib pajak muncul.
- Isi email aktif dan nomor HP yang terdaftar pada detail kontak.
- Lakukan verifikasi foto diri dengan fitur kamera.
- Klik “Validasi Foto”, kemudian centang “Pernyataan Wajib Pajak”.
- Tekan tombol “Simpan” untuk mengirimkan data aktivasi.
- Jika berhasil, periksa email konfirmasi yang dikirim oleh sistem Coretax.
- Buka dokumen aktivasi dan login kembali ke halaman utama.
- Masukkan ID pengguna dan password awal yang diterima.
- Ganti password untuk keamanan tambahan.
Apabila sistem sedang sibuk atau terjadi gangguan, DJP menyarankan untuk mencoba kembali di luar jam sibuk. Pengguna juga disarankan untuk memastikan koneksi internet stabil serta menggunakan browser versi terbaru untuk menghindari error tampilan.
Kelebihan Coretax bagi Wajib Pajak
Implementasi Coretax membawa berbagai manfaat, baik bagi wajib pajak maupun otoritas pajak, di antaranya:
- Efisiensi waktu: pelaporan dan pembayaran pajak kini dapat dilakukan dalam satu portal tanpa perlu instalasi aplikasi tambahan.
- Transparansi dan akurasi: seluruh data transaksi dan pelaporan tercatat secara otomatis dan dapat dilacak kembali.
- Kemudahan akses: wajib pajak dapat memantau status pelaporan, tunggakan, atau tagihan langsung dari dashboard.
- Dukungan multi-device: dapat diakses melalui berbagai perangkat dan sistem operasi.
- Keamanan tinggi: sistem dilengkapi autentikasi dua faktor serta pemantauan aktivitas mencurigakan.
Dengan berbagai keunggulan ini, Coretax diharapkan menjadi tonggak penting menuju perpajakan digital Indonesia 2026 yang lebih inklusif dan berorientasi pada layanan publik.
Baca Juga: Cuan Lagi! Rekomendasi Aplikasi Penghasil Saldo DANA Gratis Langsung Cair ke Dompet Digital
Tips Menghindari Kendala Saat Aktivasi Coretax
Agar proses aktivasi berjalan lancar, DJP memberikan beberapa tips berikut:
- Pastikan email dan nomor HP aktif sesuai data yang terdaftar di sistem pajak.
- Gunakan browser modern seperti Google Chrome atau Mozilla Firefox versi terbaru.
- Hindari melakukan aktivasi pada jam padat, seperti pukul 09.00–12.00 WIB.
- Simpan salinan dokumen aktivasi untuk referensi di kemudian hari.
- Jika mengalami kesulitan, hubungi Kring Pajak 1500200 atau kunjungi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
Dengan diberlakukannya Coretax sebagai sistem pelaporan SPT Tahunan 2025, Indonesia resmi memasuki babak baru digitalisasi perpajakan nasional.
Sistem ini tidak hanya menyederhanakan proses administrasi, tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap transparansi fiskal negara.
Masyarakat diimbau segera melakukan aktivasi akun Coretax agar dapat beradaptasi lebih awal sebelum periode pelaporan dimulai. Langkah cepat dan proaktif akan membantu menghindari hambatan teknis dan memastikan pelaporan SPT berjalan lancar.
