Kepala Seksi Analis Perdagangan Disperindag Kota Bekasi, Eko Wijatmiko. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Atasi Lonjakan Harga Pangan, Disperindag Kota Bekasi Siapkan Pasar Semi Induk di Pondok Gede

Minggu 12 Okt 2025, 16:28 WIB

BEKASI SELATAN, POSKOTA.CO.ID - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi terus berupaya menekan lonjakan harga bahan pangan yang belakangan sering terjadi. Salah satu langkah konkret yang tengah dipersiapkan yakni pembangunan pasar semi induk di Kecamatan Pondok Gede.

Kepala Seksi Analis Perdagangan Disperindag Kota Bekasi, Eko Wijatmiko, mengatakan selama ini Kota Bekasi belum memiliki pasar induk, sehingga pasokan bahan pangan dari daerah lain belum maksimal.

“Perlu adanya kerja sama antardaerah dalam pasokan barang agar tidak ada lagi kekurangan komoditas yang dibutuhkan masyarakat. Untuk mengamankan stok pangan, rencana kami ke depan akan membuat satu pasar semi induk yang ada di Pondok Gede,” kata Eko, Minggu, 12 Oktober 2025.

Menurut Eko, keberadaan pasar semi induk ini diharapkan mampu memperkuat sistem distribusi dan menjaga stabilitas harga. Ia menilai, kolaborasi antar daerah sangat penting agar tidak terjadi kekurangan komoditas di masyarakat.

Baca Juga: Disperindag Kota Bekasi Tanggapi Isu Program MBG Picu Kenaikan Harga Pangan

Selain pembangunan pasar semi induk, Disperindag bersama Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Bekasi juga menyiapkan Gerakan Pangan Murah di tingkat kelurahan hingga kecamatan.

Program ini akan menjual beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, seperti beras, telur, minyak, dan ayam, dengan harga di bawah pasaran.

“Hal ini dilakukan agar menekan harga supaya masyarakat mendapatkan yang lebih murah. Kalaupun sedikit dampaknya, tapi upaya pemerintah sudah dilakukan,” ujar Eko.

Dalam kerja sama tersebut, DKPPP akan memastikan suplai barang karena memiliki jaringan rantai pasokan, sedangkan Disperindag memantau harga serta menyediakan sarana dan prasarana kegiatan pasar.

Eko menambahkan, pihaknya terus memantau perkembangan harga bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. Ia mengimbau masyarakat agar tidak panik bila terjadi kenaikan harga secara tiba-tiba.

“Untuk mengatasi situasi tersebut, kami akan melakukan operasi pasar murah dan operasi pasar bersubsidi. Rencananya di akhir Oktober, dan pasar subsidi di November atau Desember,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Disperindag Kota Bekasi Ika Indah Yarti menilai, kenaikan harga bahan pokok juga dipicu oleh faktor transportasi, salah satunya pembatasan truk over dimension and over loading (ODOL).

“Dari sisi transportasi juga kan sudah ada aturan tidak boleh overload. Biasanya sampai bertumpuk-tumpuk, sekarang sudah tidak boleh. Tetapi ini juga sudah kami sampaikan ke pusat agar mudah-mudahan semuanya bisa stabil,” ucap Ika.

Ika berharap rencana pembangunan pasar semi induk dapat segera terealisasi agar distribusi bahan pangan menjadi lebih efisien dan terkoordinasi.

“Kami memang menginginkan adanya pasar semi induk. Mudah-mudahan prosesnya bisa cepat, dan ke depan pasar semi induk ini bisa menjadi pasar induk seperti di Jakarta,” katanya.

Menurutnya, pembangunan pasar semi induk membutuhkan sejumlah izin dan kelayakan teknis yang harus dipenuhi. Karena itu, kolaborasi antar instansi dan dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan.

“Karena kalau sudah masuk ke daerah, tidak bisa hanya diurus oleh Dinas Perdagangan saja. Harus ada kerja sama dengan BUMD sebagai koordinator agar semuanya bisa berjalan,” tambahnya.

Ia menegaskan, sinergi antara dinas-dinas terkait menjadi kunci agar penanganan inflasi dan kestabilan harga pangan bisa dilakukan secara cepat, efektif, dan menyeluruh.

Tags:
harga bahan pokokharga panganDisperindag Kota Bekasi

Tim Poskota

Reporter

Mohamad Taufik

Editor