Penjualan motor baru di Indonesia kembali turun pada September 2025. (Sumber: Poskota/Erwan Hartawan)

OTOMOTIF

Pasar Motor Masih Nasional Lesu, Penjualan September 2025 Turun Lagi

Sabtu 11 Okt 2025, 14:30 WIB

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID – Penjualan motor baru di Indonesia kembali menunjukkan tren penurunan pada September 2025.

Berdasarkan data terbaru Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pengiriman unit dari pabrik ke diler (wholesales) hanya mencapai 567.173 unit sepanjang bulan tersebut.

Angka itu turun sekitar 1,8 persen dibandingkan Agustus 2025 yang sempat mencatatkan 578.041 unit. Padahal, pada Juli lalu, pasar kendaraan roda dua sempat menunjukkan peningkatan dengan torehan tertinggi tahun ini, yakni 587.048 unit.

Jika dihitung secara total, sepanjang Januari hingga September 2025, distribusi motor baru mencapai 4.836.173 unit. Jumlah itu sedikit lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 4.872.509 unit, atau turun sekitar 0,75 persen.

Baca Juga: Chery Tiggo 9 CSH AWD, SUV Keluarga Futuristik yang Tangguh di Segala Medan

Penurunan ini menjadi sinyal bahwa pasar motor di Tanah Air masih belum stabil. Kondisi ekonomi nasional yang belum sepenuhnya pulih turut memengaruhi daya beli masyarakat, terutama di segmen kendaraan roda dua yang selama ini menjadi andalan transportasi harian.

Sebelumnya, sejumlah pihak berharap gelaran Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2025 bisa menjadi angin segar bagi industri otomotif. Pameran yang digelar di ICE BSD pada 24–28 September 2025 itu mencatat 103.789 pengunjung, meningkat dari 98.791 pengunjung di tahun sebelumnya.

Namun, dampak positif dari pameran tersebut tampaknya belum langsung terasa. Sebab, sebagian besar transaksi baru akan terealisasi dalam pengiriman unit pada Oktober 2025.

Banyak pengamat menilai, bulan Oktober akan menjadi momen penting untuk melihat apakah pasar motor nasional bisa kembali bangkit setelah dua bulan berturut-turut mengalami pelemahan.

Tags:
Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesiamotor

Erwan Hartawan

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor