POSKOTA.CO.ID - Setelah meluncurkan seri iPhone 17 dan iPhone Air, Apple tampaknya belum berhenti berinovasi di pasar smartphone.
Berdasarkan laporan 9to5mac, kabar besar berhembus bahwa raksasa dari Cupertino ini akan menghadirkan iPhone lipat pertama mereka, dan kemungkinan besar akan mengusung nama yang ambisius yaitu iPhone Ultra.
Mengapa Apple memilih nama Ultra untuk produk barunya? Berikut tiga alasan kuat yang menjelaskan mengapa langkah ini sangat masuk akal baik dari sisi branding, teknologi, maupun strategi harga.
Alasan HP Lipat iPhone Bernama Ultra
“Ultra” Lebih Unggul dari “Max”
Salah satu tantangan utama dalam menamai iPhone lipat adalah ukurannya yang jauh lebih besar daripada iPhone 18 Pro Max. Dalam konteks ini, istilah Max tak lagi terasa “maksimal.”
Baca Juga: Rumor iPhone Fold, Perpaduan Titanium dan Aluminium Siap Jadi Pengubah Pasar Ponsel Lipat
Apple memang dikenal punya pola penamaan produk yang khas. Sebut saja chip seri M mereka mulai dari M3 Pro, M3 Max, hingga M3 Ultra.
Hierarki itu menunjukkan bahwa “Ultra” selalu menjadi versi paling kuat dan canggih di lini produk Apple.
Dengan logika yang sama, jika Apple benar-benar ingin memperkenalkan iPhone dengan kemampuan dan desain di atas seri Pro Max, iPhone Ultra menjadi nama yang paling ideal.
Nama ini memberi kesan eksklusif, berkelas, dan jelas menempatkan dirinya di puncak piramida produk iPhone.
Baca Juga: iPhone 17 Pro Max Segera Rilis di Indonesia, Cek Perbedaan dengan iPhone 16 Pro Max
Bukan Sekadar “Fold”, Tapi Produk Baru dengan Identitas Sendiri
Apple dikenal tidak suka sekadar “mengikuti tren.” Saat perusahaan lain berlomba-lomba meluncurkan ponsel lipat dengan nama “Fold,” Apple kemungkinan akan memilih jalur berbeda.
Lihat saja bagaimana Apple menamai produk lain: mereka tidak menyebut Apple Vision Pro sebagai “VR headset,” tapi sebagai spatial computer istilah baru yang mereka ciptakan sendiri. Begitu juga dengan Apple Intelligence, yang tidak menggunakan istilah umum “AI.”
Maka, sangat kecil kemungkinan Apple akan menggunakan nama “iPhone Fold.” Sebaliknya, “iPhone Ultra” terdengar lebih futuristik dan selaras dengan citra Apple sebagai pencipta kategori baru, bukan pengikut tren pasar.
Menariknya, meskipun Samsung telah lama menggunakan nama “Ultra” untuk seri Galaxy S, mereka belum pernah menempelkannya pada perangkat lipat. Ini membuka ruang bagi Apple untuk memperkenalkan standar baru dalam kategori foldable phone.
Baca Juga: Resmi! Harga Series iPhone 17 di Indonesia yang Siap Dibeli
Harga “Ultra” untuk Pengalaman Super Premium
Jika rumor benar bahwa iPhone lipat dari Apple akan dibanderol di kisaran 2.000 USD atau lebih, maka label “Ultra” terasa sangat pas.
Sebagai perbandingan, iPhone 17 Pro Max saat ini dibanderol mulai dari 1.199 USD. Artinya versi lipat akan melompat signifikan dalam hal harga dan fitur.
Pola ini sudah pernah kita lihat ketika Apple Watch Ultra diluncurkan pada 2022, dengan harga hampir dua kali lipat dari versi reguler.
Strategi penamaan ini bukan hanya soal gaya, tapi juga psikologi harga. Konsumen akan lebih mudah menerima harga tinggi jika disertai dengan kata “Ultra,” yang memberi kesan eksklusif, tangguh, dan terbaik di kelasnya.
Baca Juga: Simulasi Cicilan iPhone 17 Pro Max di iBox Indonesia, Bisa Pilih Tenor hingga 24 Bulan
Dengan begitu, iPhone Ultra akan terasa lebih logis bukan sekadar ponsel lipat mahal, tapi simbol dari inovasi tertinggi Apple.
Jika rumor ini benar, iPhone Ultra bukan hanya sekadar perangkat baru tapi pernyataan besar dari Apple bahwa mereka masih memimpin dalam hal inovasi, desain, dan pengalaman pengguna.
Dengan nama yang kuat, teknologi lipat yang elegan, serta banderol harga “Ultra,” Apple tampaknya siap memasuki era baru dalam sejarah iPhone era di mana premium bukan sekadar label, tapi identitas.