Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia menjadi momentum global untuk meningkatkan kesadaran dan memperluas akses layanan psikologis bagi semua orang. (Sumber: Pinterest)

HIBURAN

Link Download Twibbon Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025, Terbaik untuk Kampanye 10 Oktober

Kamis 09 Okt 2025, 11:08 WIB

POSKOTA.CO.ID - Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day diperingati setiap tanggal 10 Oktober di seluruh dunia. Pada tahun 2025, tema global yang diusung adalah “Akses ke Layanan – Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat.”

Fokusnya menyoroti pentingnya dukungan psikologis bagi masyarakat yang terdampak krisis, konflik, atau bencana alam. Peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran, memperluas akses layanan, dan memperkuat investasi di bidang kesehatan mental sebagai bagian integral dari pembangunan manusia yang berkelanjutan.

Pentingnya Kesadaran akan Kesehatan Mental

Selama beberapa dekade terakhir, isu kesehatan mental telah berkembang menjadi topik global yang tidak lagi dianggap tabu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menegaskan bahwa kesehatan mental merupakan bagian penting dari kesehatan secara keseluruhan, sejajar dengan kesehatan fisik.

Baca Juga: Program Sertifikasi BNSP Graphic Design Gratis by DISPORA Jabar Dibuka, Gini Cara Daftarnya

Sayangnya, di berbagai negara, termasuk Indonesia, stigma terhadap gangguan mental masih tinggi. Banyak orang enggan mencari bantuan profesional karena takut dicap “lemah” atau “tidak normal.” Padahal, kesehatan mental yang buruk dapat memengaruhi produktivitas, hubungan sosial, bahkan meningkatkan risiko penyakit fisik.

Hari Kesehatan Mental Sedunia hadir sebagai pengingat bahwa setiap individu berhak mendapatkan dukungan psikologis tanpa diskriminasi. Kesadaran ini penting, terutama di masa-masa penuh tekanan seperti saat konflik, pandemi, maupun bencana alam.

Tema 2025: Akses ke Layanan di Tengah Krisis

Tema “Access to Services – Mental Health in Catastrophes and Emergencies” yang diusung pada tahun 2025 memiliki makna mendalam. Dunia saat ini tengah menghadapi berbagai bentuk krisis — mulai dari konflik geopolitik, perubahan iklim ekstrem, hingga bencana alam yang menimbulkan trauma massal.

Dalam situasi tersebut, akses terhadap layanan kesehatan mental menjadi hal krusial namun sering kali terabaikan. Korban bencana dan krisis tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga mengalami tekanan emosional yang berat, seperti kecemasan, kehilangan, atau bahkan gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Oleh karena itu, WHO dan berbagai lembaga kemanusiaan menekankan pentingnya menyediakan layanan psikososial darurat di setiap fase penanggulangan bencana. Akses ini harus mencakup semua kelompok termasuk anak-anak, lansia, dan penyandang disabilitas mental.

Kesehatan Mental di Indonesia

Indonesia termasuk negara yang masih menghadapi tantangan besar dalam layanan kesehatan mental. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), prevalensi gangguan mental emosional di Indonesia mencapai jutaan jiwa, sementara jumlah psikiater dan psikolog masih sangat terbatas.

Selain itu, distribusi tenaga ahli juga belum merata. Sebagian besar berada di kota besar, sedangkan masyarakat di daerah terpencil sulit mengakses layanan profesional.

Dalam konteks bencana, seperti gempa bumi atau banjir besar, dukungan psikologis darurat sering kali belum menjadi prioritas utama.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, telah terjadi perubahan positif. Pemerintah bersama organisasi non-pemerintah mulai mengembangkan layanan konseling daring, hotline krisis, serta pelatihan kesehatan mental bagi relawan bencana. Langkah ini menunjukkan adanya transformasi menuju sistem layanan yang lebih inklusif dan responsif.

Pentingnya Investasi dalam Kesehatan Mental

Investasi dalam kesehatan mental bukan hanya soal anggaran, tetapi juga tentang membangun sistem yang mendukung kesejahteraan emosional masyarakat.

Penelitian menunjukkan bahwa setiap 1 dolar investasi dalam perawatan depresi dan kecemasan dapat menghasilkan 4 dolar dalam peningkatan produktivitas. Hal ini membuktikan bahwa perhatian terhadap kesehatan mental tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga ekonomi.

Negara-negara maju telah membuktikan bahwa peningkatan layanan kesehatan mental membantu menurunkan angka kekerasan domestik, penyalahgunaan zat, dan kasus bunuh diri. Indonesia pun perlu mengadopsi kebijakan serupa dengan memperkuat kolaborasi lintas sektor mulai dari pendidikan, sosial, hingga dunia kerja.

Merayakan Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025

Selain refleksi dan edukasi, masyarakat juga dapat berpartisipasi aktif dalam kampanye kesehatan mental. Salah satu cara sederhana yang kini populer adalah menggunakan twibbon khusus Hari Kesehatan Mental Sedunia.

Desain twibbon ini biasanya memuat pesan positif seperti “It’s Okay to Not Be Okay” atau “Support Mental Health for All.” Pengguna media sosial dapat mengunduhnya secara gratis dan mengunggahnya sebagai bentuk dukungan moral terhadap isu kesehatan jiwa.

Berikut tiga tautan twibbon resmi yang tersedia di laman Twibbonize.com untuk peringatan tahun 2025:

  1. Link Download Hari Kesehatan Mental 10 Oktober 2025 Twibbon 1
  2. Link Download Hari Kesehatan Mental 10 Oktober 2025 Twibbon 2
  3. Link Download Hari Kesehatan Mental 10 Oktober 2025 Twibbon 3

Kegiatan sederhana seperti ini membantu menyebarkan pesan kesadaran dan solidaritas global dalam memperjuangkan hak setiap individu untuk hidup sehat secara mental.

Baca Juga: Cara Buat Akun SIAP Kerja untuk Daftar MagangHub Kemnaker 2025

Menjaga Kesehatan Mental di Kehidupan Sehari-hari

Peringatan tahunan ini juga menjadi momen untuk mengingat kembali langkah-langkah sederhana dalam menjaga kesehatan mental, antara lain:

Kesehatan mental bukanlah tujuan akhir, melainkan perjalanan panjang yang perlu dirawat setiap hari.

Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025 bukan sekadar peringatan simbolik, tetapi ajakan global untuk bertindak nyata. Dengan tema “Akses ke Layanan Kesehatan Mental dalam Bencana dan Keadaan Darurat,” dunia diingatkan bahwa setiap orang berhak mendapatkan perlindungan emosional, bahkan di tengah situasi paling sulit.

Kesehatan mental adalah hak asasi manusia. Investasi di bidang ini bukan hanya bentuk kepedulian, melainkan fondasi menuju masyarakat yang lebih tangguh, berdaya, dan berempati.

Tags:
Link Download Twibbon Hari Kesehatan Mental Seduniakesehatan jiwa dalam bencanaakses layanan psikologisWorld Mental Health Day 2025Hari Kesehatan Mental Sedunia 2025

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor