Kenapa Gemini AI Tidak Bisa Membuat atau Edit Gambar di Oktober 2025? Ini Penjelasan Lengkapnya (Sumber: Pinterest)

TEKNO

Fitur Gemini AI Bermasalah di Oktober 2025? Ini Cara Mengatasi Gagal Membuat dan Edit Foto

Selasa 07 Okt 2025, 14:10 WIB

POSKOTA.CO.ID - Awal Oktober 2025 menjadi periode yang penuh tanda tanya bagi komunitas pengguna Gemini AI, platform kecerdasan buatan milik Google yang selama ini dikenal stabil dan efisien.

Banyak pengguna di forum, media sosial, hingga komunitas pengembang melaporkan bahwa fitur pembuatan dan penyuntingan gambar mendadak tidak bisa digunakan sebagaimana mestinya.

Keluhan yang paling sering muncul meliputi beberapa hal berikut:

Kondisi ini menimbulkan kebingungan luas. Apakah ini hanya bug pada akun pribadi, atau masalah yang lebih besar pada server Gemini?

Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata akar permasalahannya cukup kompleks. Beberapa faktor internal dan eksternal menjadi penyebab fitur visual Gemini AI terganggu pada awal Oktober 2025.

Baca Juga: Main 5 Menit Langsung Cuan! Daftar 5 Game Penghasil Saldo DANA Gratis Terbaru 2025

Empat Penyebab Utama Gangguan Gemini AI di Oktober 2025

1. Efek Sisa dari Gangguan Sistem Akhir September

Masalah besar sempat terjadi pada 29 September 2025, ketika layanan Gemini Pro dan API-nya mengalami gangguan global.
Google mengonfirmasi hal ini melalui laman status resmi AI Studio, yang mencatat beberapa layanan tidak dapat diakses selama beberapa jam.

Walaupun sistem utama dinyatakan pulih dalam waktu sehari, efek residu masih terasa. Pengguna melaporkan respons lambat, error koneksi API, dan ketidakcocokan model gambar hingga beberapa hari setelah insiden.
Hal inilah yang kemudian berlanjut ke Oktober, menyebabkan sebagian pengguna masih tidak dapat membuat atau mengedit gambar.

Perlu dipahami, sistem AI seperti Gemini bekerja dengan jaringan server global yang saling bergantung.
Gangguan di satu node (misalnya di wilayah Amerika atau Asia Pasifik) dapat berdampak sementara bagi pengguna di negara lain, termasuk Indonesia.

2. Peluncuran Fitur Bertahap dan Pembatasan Wilayah

Faktor kedua yang sering terabaikan adalah distribusi fitur yang tidak serentak.
Menurut blog resmi Google AI, beberapa fitur baru seperti “Edit dengan Imagen” dirilis secara bertahap berdasarkan wilayah, jenis akun (gratis atau berbayar), serta versi Gemini (misalnya Gemini 1.5 Pro, 1.5 Flash, atau 1.0 Ultra).

Dengan sistem peluncuran bertahap ini, ada kemungkinan besar bahwa akun Anda belum mendapat akses penuh terhadap fitur editing tertentu, meskipun fitur dasar pembuatan gambar sudah aktif.

Pembatasan wilayah ini juga menjadi strategi Google untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi data dan etika AI di tiap negara.
Oleh karena itu, pengguna di Eropa, Amerika, atau Asia Tenggara bisa mengalami waktu rilis yang berbeda.

3. Batas Kuota Harian yang Mulai Diterapkan

Mulai September 2025, Google memperkenalkan pembatasan kuota harian untuk pengguna Gemini AI, termasuk fitur pembuatan gambar.
Kebijakan ini berlaku untuk menjaga beban server sekaligus menekan penyalahgunaan sistem AI.

Baik pengguna gratis maupun berbayar memiliki batas tertentu dalam jumlah gambar yang dapat dibuat setiap 24 jam.
Begitu kuota tercapai, sistem akan otomatis menolak perintah atau menampilkan pesan error seperti “Image generation unavailable”.

Banyak pengguna yang tidak menyadari aturan ini karena notifikasi batas kuota tidak selalu muncul secara eksplisit.
Padahal, hal inilah yang sering membuat pengguna menyangka Gemini mengalami kerusakan padahal sebenarnya hanya “kehabisan jatah”.

4. Filter Keamanan (RAI) yang Semakin Ketat

Faktor keempat — dan mungkin paling berpengaruh — adalah penerapan filter keamanan RAI (Responsible AI) yang lebih ketat.
Filter ini dirancang untuk mencegah sistem AI menghasilkan konten yang berpotensi berisiko, seperti gambar yang meniru wajah manusia nyata, tokoh publik, atau merek dagang tanpa izin.

Dalam konteks ini, perintah seperti “buat foto realistis wajah selebriti” atau “edit logo perusahaan terkenal” bisa otomatis diblokir atau diubah oleh sistem.
Akibatnya, hasil gambar sering kali tampak tidak sesuai prompt atau bahkan tidak dihasilkan sama sekali.

Google juga terus memperbarui model deteksi konten sensitif, sehingga prompt yang sebelumnya diterima bulan lalu bisa saja kini ditolak oleh sistem.
Hal ini menunjukkan bahwa evolusi keamanan AI bersifat dinamis — selalu berubah mengikuti kebijakan dan konteks etika global.

Cara Mengatasi Masalah Gemini AI Tidak Bisa Membuat atau Edit Gambar

Setelah mengetahui sumber permasalahannya, langkah berikutnya adalah menemukan solusi praktis agar Gemini AI dapat kembali berfungsi optimal.
Berikut panduan yang direkomendasikan berdasarkan penyebab di atas.

A. Periksa Status dan Akun Anda

Langkah pertama yang paling dasar adalah memeriksa status resmi layanan melalui laman AI Studio Status Dashboard atau Google Workspace Status.
Jika terdapat laporan gangguan aktif, maka solusi terbaik adalah menunggu hingga sistem pulih.

Selain itu, lakukan langkah-langkah teknis sederhana berikut:

B. Kelola Kuota dan Pahami Batas Wilayah

Jika error terjadi karena kuota harian habis, perhatikan frekuensi penggunaan Anda.
Gemini biasanya mereset kuota setiap 24 jam waktu server, bukan waktu lokal. Maka dari itu, waktu reset bisa berbeda di tiap negara.

Untuk pengguna yang membutuhkan produktivitas tinggi, pertimbangkan upgrade ke paket berbayar (Gemini Advanced) agar kuota pembuatan gambar meningkat secara signifikan.

Sementara itu, bagi pengguna di wilayah yang belum mendapat pembaruan fitur “Edit dengan Imagen”, tidak ada solusi instan selain menunggu rilis resmi dari Google.
Namun, Anda tetap bisa menggunakan fitur dasar pembuatan gambar melalui prompt deskriptif.

C. Gunakan Prompt yang Ramah Filter

Agar tidak terjebak oleh sistem RAI, cobalah menulis prompt dengan gaya yang netral, deskriptif, dan bebas identitas pribadi.
Beberapa tips berikut dapat membantu:

  1. Hindari menyebut nama merek, tokoh, atau lokasi spesifik.
    Contoh buruk: “buat gambar Elon Musk di kantor SpaceX”
    Contoh baik: “buat ilustrasi pria mengenakan jas di ruang kerja futuristik dengan roket di latar belakang”.
  2. Gunakan bahasa deskriptif alih-alih emosional.
    Filter RAI lebih toleran terhadap deskripsi objektif ketimbang kalimat bernada intens seperti “gambar menakutkan” atau “adegan pertempuran”.
  3. Jika prompt terlalu kompleks, urai menjadi langkah bertahap.
    Misalnya, minta AI untuk “hapus latar belakang”, lalu baru lanjutkan dengan “ubah warna objek utama”.

Pendekatan bertahap ini tidak hanya membantu sistem memahami instruksi lebih baik, tetapi juga meningkatkan peluang keberhasilan generasi gambar.

D. Validasi Teknis Dasar

Masalah teknis di sisi pengguna juga sering menjadi penyebab utama.
Beberapa langkah validasi berikut terbukti efektif:

Baca Juga: Coba 5 Prompt Gemini AI Ini Biar Foto Liburan di Pantai Bareng Teman Auto Keren, Begini Editnya!

Mengapa Gangguan Seperti Ini Perlu Dimaklumi

Meski tampak merepotkan, gangguan seperti ini adalah konsekuensi alami dari ekosistem AI yang terus berkembang.
Google rutin memperbarui sistem keamanan, kapasitas server, dan model pembelajaran gambar agar lebih akurat serta etis.

Perubahan semacam itu kadang memang menimbulkan bug sementara, tetapi tujuannya tetap sama: memastikan AI tidak disalahgunakan.
Bagi pengguna profesional maupun kreator digital, memahami dinamika ini penting agar bisa menyesuaikan workflow secara fleksibel.

Gangguan pada fitur pembuatan dan penyuntingan gambar Gemini AI di Oktober 2025 bukanlah masalah tunggal, melainkan kombinasi dari beberapa faktor:

Solusi terbaik adalah memeriksa status sistem, mengelola kuota, menulis prompt yang ramah filter, dan memastikan koneksi serta akun Anda stabil.

Dengan pendekatan adaptif dan pemahaman teknis yang tepat, pengalaman menggunakan Gemini AI akan tetap produktif bahkan di tengah pembaruan sistem yang terus berkembang.

Tags:
solusi Gemini AI tidak bisa edit gambarkenapa Gemini AI errorgangguan Gemini AI Oktober 2025Gemini AI tidak bisa membuat gambar

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor