Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satria Sriwijayanti Anggraini, memberikan keterangan usai menjenguk enam siswa SDN Kota Baru III yang diduga mengalami keracunan makanan di RS Ananda Bekasi. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

JAKARTA RAYA

Meski Ada Dugaan Keracunan, Dinkes Bekasi Pastikan Program MBG Tetap Berjalan

Jumat 03 Okt 2025, 10:08 WIB

BEKASI BARAT, POSKOTA.CO.ID – Kasus dugaan keracunan MBG yang dialami 12 siswa SDN Kota Baru III, Kecamatan Bekasi Barat, tidak membuat program tersebut dihentikan.

Dinkes Kota Bekasi memastikan program makanan bergizi gratis tetap berlanjut sambil menunggu hasil investigasi serta arahan Wali Kota Bekasi dan Gubernur Jawa Barat.

Kepala Dinkes Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menegaskan program MBG sangat ditunggu para siswa.

“Kalau saya pikir mungkin nanti lihat kebijakan dari Bapak Wali Kota dan Bapak Gubernur. Tapi kalau saya pribadi, ya dilanjutkan saja. Karena ini kasusnya tidak besar dan masih kami identifikasi apa penyebabnya,” ujar Satia, Jumat, 3 Oktober 2025.

Baca Juga: Warga Jatiasih Bekasi Temukan Sarang Ular Sanca Sepanjang 2,5 Meter dan 20 Butir Telur

Dari 12 siswa yang dilaporkan mengalami mual dan muntah, enam tetap berada di sekolah, sementara enam lainnya sempat dirujuk ke rumah sakit. Dua siswa sudah diperbolehkan pulang.

“Kalau menurut dokter memang hanya vomitus saja. Ada reaksi muntah, tapi suhu normal. Karena muntah, anak-anak jadi lemas. Hanya ada satu anak dengan sel darah putih agak meningkat sedikit,” jelasnya.

Menu MBG hari itu adalah makaroni dengan daging giling dan buah semangka. Beberapa siswa mengaku semangka terasa asam.

“Betul, kami sudah ambil sampel sisa makanan dari SPPG dan BGN untuk diteliti. Hasil laboratorium diperkirakan keluar dalam dua sampai tiga hari,” ucap Satia.

Penanggung Jawab Koordinator MBG, Samsudin, menyebut pihaknya masih berkoordinasi terkait distribusi makanan. Ia membuka opsi penghentian sementara.

“Saya coba koordinasi dulu dengan pihak sekolah. Bagaimana baiknya kami bicarakan dulu. Mungkin kalau kasus seperti ini, kami minta cut dulu aja. Biar lebih aman, biar suasananya enak dulu,” kata Samsudin di RS Ananda.

Baca Juga: Maling Bobol Rumah saat Siang Bolong di Pondok Ungu Permai Bekasi, Aksi Pelaku Terekam CCTV

Menurutnya, peristiwa ini jadi pelajaran agar pengelolaan makanan lebih hati-hati. “Memang perlu hati-hati lagi dalam mengelola makanan. Mungkin tidak semua anak bisa menerima penuh yang disiapkan oleh MBG,” ujarnya.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menegaskan penyedia makanan MBG melalui dapur SPPG dan BGN wajib bertanggung jawab atas kualitas makanan.

“Mungkin ini bagian dari tanggung jawab dapur agar mereka bisa menyiapkan makanan yang lebih baik lagi secara higienis dan sehat, sesuai dengan apa yang ditargetkan oleh Bapak Presiden Prabowo,” ucapnya.

Tri menyebut kondisi siswa berbeda-beda, ada yang datang tanpa sarapan, ada yang punya penyakit bawaan. Ia juga menerima laporan bahwa sebagian makanan sudah terasa asam.

“Saya kira ini menjadi evaluasi buat kita bersama. Bagaimana pada saat ada hal emergensi seperti ini, kemudian ada SOP yang jelas soal siapa yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Tri memastikan seluruh siswa yang sempat dirawat mendapat layanan medis terbaik dan biaya pengobatan ditanggung penuh Pemkot Bekasi. (cr-3) 

Tags:
makanan bergizi gratisDinkes Kota Bekasikeracunan MBG

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor