POSKOTA.CO.ID - Agustus sempat menjadi bulan penuh harapan bagi Persija Jakarta. Namun, memasuki September, performa mereka mengalami penurunan drastis.
Dari tiga pertandingan yang dijalani, Rizky Ridho dan rekan-rekan tidak mampu meraih satu pun kemenangan. Catatannya: satu kali imbang dan dua kali kalah.
Pada laga 14 September melawan Bali United, Persija hanya bermain imbang 1-1 di hadapan pendukung sendiri. Harapan untuk bangkit di pekan berikutnya pupus setelah PSM Makassar berhasil menaklukkan Macan Kemayoran dengan skor 2-0. Kekalahan tanpa gol itu terasa menyakitkan bagi tim yang menargetkan gelar juara Super League.
Souza sempat menekankan pentingnya kemenangan saat bertandang ke Borneo FC. Namun, alih-alih bangkit, Persija justru menelan kekalahan telak 3-1. Hasil ini membuat jarak poin dengan tim papan atas semakin melebar.
Baca Juga: Erick Thohir Bantah Indonesia Terlibat Sanksi FIFA untuk Malaysia
Klasemen Super League: Borneo di Puncak, Persija Tergeser
Kekalahan dari Borneo FC semakin memperburuk posisi Persija di klasemen sementara. Borneo FC kini duduk manis di puncak dengan 18 poin, sementara Persija hanya mengumpulkan 11 poin dan turun ke peringkat keempat.
Meski masih bertahan di empat besar, ancaman dari Persebaya Surabaya dan Persib Bandung bisa menggeser posisi mereka jika inkonsistensi terus berlanjut.
Merosotnya peringkat ini juga mengingatkan pada kegagalan musim lalu, ketika Persija hanya finis di papan tengah.
Evaluasi Mauricio Souza: Dominasi Bukan Jaminan
Pelatih Mauricio Souza mencoba mengambil sisi positif meski hasil di lapangan tidak berpihak.
“Secara permainan, kami sebenarnya punya lebih banyak shoot on goal dan lebih dominan dalam penguasaan bola daripada tim lawan. Namun, saya menilai para pemain harus bekerja lebih keras lagi di lapangan agar tidak kebobolan,” ungkap Souza, dikutip dari laman resmi klub.
Baca Juga: Tarif Transjakarta, MRT, LRT Cuma Rp80 di HUT TNI 2025, Ini Syaratnya dan Jadwalnya
Ia menyoroti kelemahan tim saat menghadapi serangan balik. Menurutnya, faktor transisi menjadi penyebab utama kebobolan yang berulang.
“Saya sudah mengingatkan mereka bahwa serangan balik lawan sangat cepat. Faktanya, kami kebobolan tiga gol dari situasi transisi. Gol terakhir bahkan mirip dengan gol PSM ke gawang kami,” tambahnya.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Kairat vs Real Madrid di Liga Champions 2025/2026, Kick-Off Malam Ini 23.45 WIB
Fokus Persija ke Depan: Laga Kontra Persebaya
Persija akan berusaha bangkit saat bertandang ke markas Persebaya Surabaya pada 18 Oktober mendatang. Pertandingan ini menjadi momentum penting untuk mengembalikan kepercayaan diri tim.
Namun, sebelum itu, kompetisi Super League akan jeda sementara karena agenda Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Waktu dua pekan ini akan menjadi kesempatan emas bagi Souza untuk memperbaiki lini belakang dan menyiapkan strategi menghadapi tim dengan transisi cepat.