Ilustrasi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). (Sumber: Poskota/Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA RAYA

Khawatir Anak Keracunan, Orang Tua Murid di Bekasi Bawakan Bekal Makanan

Selasa 30 Sep 2025, 17:09 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah orang tua murid di Kota Bekasi menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) atas kekhawatiran terhadap keracunan yang terjadi di beberapa daerah.

Salah seorang orang tua, AB, 36 tahun, melarang keras anaknya yang bersekolah di SD di Kecamatan Bekasi Timur, mengonsumsi makanan MBG sejak pertama kali dibagikan tiga minggu lalu.

“Saya salah satu orangtua yang menolak MBG sebenarnya, karena ngeliat dari sosmed, tetangga cerita segala macam itu banyak keracunan. Jadi saya orang yang menolak adanya ngasih makan MBG ke anak saya,” kata AB, Selasa, 30 September 2025.

AB membawakan anaknya bekal daripada MBG. Ia tidak keberatan memasak bekal makanan untuk sang anak di sekolah.

Baca Juga: Siswa Kerancunan Akibat MBG, Pemerintah Ambil 6 Langkah agar Tidak Berulang

“Jadi saya lebih baik bawakan makanan anak saya dari rumah. Jadi lihat temennya makan, anak saya juga tetap makan tapi bawa dari rumah yang istri saya siapin,” ujarnya.

Menurut AB, penolakan serupa dilakukan beberapa orang tua murid lain. Mereka khawatir hal buruk menimpa anak-anaknya jika mengonsumsi MBG.

“Ada berapa, tapi pastinya satu kelas itu saya belum tahu. Yang pasti ada menolak dikasih MBG. Alasannya sama, nanti kalau kenapa-napa emangnya ada tanggung jawab dari sekolah atau pemerintah? Kan tidak ada,” katanya.

Hal senada disampaikan orang tua berinisial WH, 32 tahun. Ia memasakkan bekal sendiri daripada membiarkan anaknya mengonsumsi MBG.

Baca Juga: Puluhan Siswa SD di Jaktim Keracunan seusai Santap MBG, Mie Pucat dan Bau

“Walaupun saya repot karena mengajar sampai sore, saya pastikan anak saya tetap membawa bekal dari rumah. Meskipun anak mendapatkan jatah di sekolah, tapi saya memilih untuk menolak MBG itu,” ujar dia.

WH menambahkan, pemerintah seharusnya lebih serius mengevaluasi kasus keracunan siswa di berbagai daerah agar orang tua tidak ragu menerima program tersebut.

“Harusnya dievaluasi secara keseluruhan dulu. Bagaimana proses pengelolaannya, bahan pangan yang digunakan, bahkan hingga proses pendistribusian ke sekolah. Karena ini bukan perkara main-main,” katanya.

Menanggapi hal itu, Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menuturkan, belum ditemukan kasus keracunan MBG di wilayahnya.

Baca Juga: Politisi Demokrat Yakin Program MBG Bisa Berjalan dengan Baik: Program Besar Memang Awalnya Banyak Masalah

“Temuan hari ini lebih pada selera anak-anak, terutama terkait jumlah makanan. Jadi saya kira relatif belum ada sesuatu yang sangat luar biasa,” tutur dia.

Meski begitu, Pemkot Bekasi tetap melakukan evaluasi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) guna menjaga kualitas dan keamanan makanan.

“Ya tentu dilakukan pendampingan terus. Kami melihat secara berjenjang, baik dari dinas OPD yang punya simplikasi,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pengawasan dilakukan bersama beberapa dinas terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pengelolaan sampah, serta Dinas Kesehatan yang fokus pada gizi dan proses pembuatan makanan. (CR-3)

Tags:
Wali Kota BekasiBekasi Makan Bergizi GratisMBG

Tim Poskota

Reporter

Febrian Hafizh Muchtamar

Editor