Klik menu Tools di dalam kotak prompt, lalu pilih opsi “Create images” dengan ikon pisang kuning. Mode ini memungkinkan Anda mengunggah foto hitam putih.
4. Unggah Foto
Tekan simbol “+” untuk memasukkan foto yang ingin diperbarui. Pastikan resolusi cukup jelas agar AI mampu mengenali detail.
5. Masukkan Prompt Restorasi
Gunakan prompt berikut untuk hasil maksimal:
“Tingkatkan kualitas gambar, tingkatkan resolusi, hilangkan goresan dan bintik, sesuaikan pencahayaan dan keseimbangan warna untuk tampilan modern. Perbarui gaya berpakaian secara halus untuk mencerminkan mode kontemporer sambil tetap mempertahankan identitas dan pose subjek asli. Pertahankan latar belakang tetapi buat agar tampak bersih.”
Prompt ini memberi arahan spesifik agar AI tidak hanya mewarnai, tetapi juga memperbaiki kualitas foto secara menyeluruh.
6. Proses dan Unduh
Klik Submit, tunggu beberapa saat hingga hasil muncul, lalu unduh untuk disimpan atau dibagikan di media sosial.
Tips agar Hasil Restorasi Lebih Optimal
Meskipun Gemini AI memudahkan proses, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
- Gunakan foto resolusi tinggi – Foto yang terlalu buram akan menyulitkan AI.
- Pastikan pencahayaan asli cukup – Foto gelap cenderung menghasilkan warna kurang akurat.
- Gunakan prompt detail – Semakin spesifik, semakin baik hasil yang diberikan.
- Lakukan pengecekan manual – Anda bisa menyempurnakan hasil akhir dengan software editing lain seperti Photoshop.
Keterbatasan Teknologi Gemini AI
Meski mengesankan, Gemini AI bukan tanpa batasan:
- Warna bersifat prediksi, sehingga tidak selalu sama dengan kondisi asli masa lalu.
- Foto dengan kerusakan parah mungkin tidak bisa dipulihkan sepenuhnya.
- Untuk hasil publikasi profesional, sentuhan manual editor foto tetap diperlukan.
Dengan memahami keterbatasan ini, pengguna bisa menyesuaikan ekspektasi dan menggunakannya secara bijak.
Nilai Sejarah dan Nostalgia dalam Foto Berwarna
Restorasi foto hitam putih bukan hanya soal teknologi, melainkan juga pelestarian sejarah. Arsip lama yang sebelumnya tampak kaku kini bisa dihidupkan kembali, membuat generasi muda lebih mudah memahami suasana masa lalu.
Misalnya, foto keluarga tahun 1950-an yang diwarnai dapat memberi gambaran lebih jelas mengenai busana, lingkungan, dan ekspresi. Hal ini membantu memperkuat ikatan emosional antara generasi sekarang dengan sejarah keluarganya.
Bagi peneliti atau arsiparis, teknologi ini juga membuka jalan baru untuk menghadirkan dokumentasi sejarah dengan visual lebih komunikatif.
