TAMANSARI, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah warga luka-luka hingga sesak napas dalam insiden kebakaran hebat di permukiman padat penduduk di Gang Langgar 1, Kelurahan Tangki, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat.
Beberapa warga mengalami luka ringan saat bersama-sama berusaha memadamkan api yang melahap bangunan yang mayoritas semi permanen itu.
Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan, selain luka ringan, beberapa warga juga mengalami sesak napas.
"Karena memang asapnya cukup tebal, angin cukup lumayan. Jadi lebih ke sesak napas aja," kata Syarifudin kepada wartawan, Minggu, 28 September 2025.
Baca Juga: Kebakaran Ratusan Rumah di Tamansari Jakbar, Angin Kencang Picu Api Cepat Merembet
Hingga sekitar pukul 16.00 WIB, petugas pemadam kebakaran (damkar) masih melakukan proses pendinginan. Sementara api dipastikan sudah dapat dilokalisir oleh petugas.
Akibat kebakaran ini, ratusan rumah dilaporkan ludes dilalap si jago merah.
Syarifudin mengatakan, kebakaran berdampak ke dua RW yakni RW 05 dan RW 06. Awalnya api melahap salah satu bangunan rumah tinggal di RW 06 dan terjadi perambatan dengan cepat.
Pada pukul 11.00 WIB, api sempat sudah dilokalisir petugas damkar. Namun, karena embusan angin kencang, api kembali muncul.
"Namun, ada lompatan api hingga merambat ke RW lain, RT lain. RT dan RW lain," jelas Syarifudin.
Ketua RW 06 Kelurahan Tangki, Andi mengatakan, di RW 06 sendiri tercatat ada sebanyak tujuh RT yakni RT 03, RT 04, RT 05, RT 06, RT 07, RT 08, dan RT 09. Sementara di RW 05 belum diketahui pasti.
Baca Juga: Pemukiman Padat di Tamansari Jakbar Terbakar, Ratusan Rumah Diduga Terdampak
"Kalau RT itu (yang terdampak) jelas 7 RT. Di RW 06 ada 7 RT, tapi api nyebrang ke RW 05, jadi itu juga jumlahnya belum tau berapa rumah," ucap Andi.
Andi sendiri memperkirakan, kebakaran telah melahap sedikitnya lebih dari 100 rumah tinggal warga yang bangunannya mayoritas semi permanen.
"Lebih banget, ratusan (rumah yang terbakar). Ini aja Pak Lurah barusan minta bantuan ke sosial untuk makan sore diperkirakan 2.000," ungkap dia.
