POSKOTA.CO.ID - Pasar emas global kembali memanas. Setelah menorehkan reli impresif selama lima pekan berturut-turut, logam mulia ini masih menunjukkan sinyal kuat untuk terus melanjutkan kenaikan pada awal pekan ini.
Prediksi ini tentu menjadi sorotan utama kalangan investor dan masyarakat yang memantau pergerakan harga emas hari ini.
Berdasarkan data perdagangan terbaru, pada penutupan sesi Jumat, 19 September 2025, harga emas di pasar spot berhasil menguat 1,12% ke level US$ 3.684,8 per troy ons.
Pencapaian ini sekaligus menandai kenaikan mingguan sebesar 1,14% yang merupakan kenaikan mingguan kelima secara beruntun.
Baca Juga: Aman dan Digital, Tabungan Emas Pegadaian Solusi Hadapi Inflasi
Bahkan, sejak awal tahun (year-to-date), emas telah meroket lebih dari 40%, menjadikannya salah satu aset terbaik sepanjang 2025.
Faktor Pendukung Momentum Bullish
Lalu, apa yang mendorong kenaikan fantastis harga emas dunia ini? Beberapa analis membeberkan sejumlah faktor kunci:
- Ekspektasi Kebijakan The Fed: Sentimen pasar didominasi oleh dugaan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga. Kebijakan moneter yang lebih longgar umumnya mendukung kenaikan harga emas.
- Ketegangan Geopolitik: Situasi geopolitik global yang belum reda mendorong investor mencari aset safe-haven seperti emas untuk melindungi portofolio mereka.
- Melemahnya Dolar AS: Pelemahan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama lainnya membuat emas menjadi lebih murah dan menarik bagi pemegang mata uang lain.
- Permintaan Fisik yang Kuat: Permintaan emas fisik dari pasar-pasar tradisional seperti India dan China tetap tinggi, memberikan fondasi yang kokoh bagi kenaikan harga.
Prediksi dan Proyeksi Teknikal untuk Minggu Ini
Melihat momentum ini, ke mana arah harga emas minggu ini? Analisis teknikal memberikan gambaran yang cukup jelas.
"Level US$ 3.720 per troy ons menjadi resistance kritis yang akan diuji. Jika harga berhasil menembus level ini, pintu menuju rentang US$ 3.750 hingga US$ 3.800 akan terbuka lebar," jelas seorang analis pasar komoditas.
Baca Juga: 5 Kelebihan Investasi Emas Digital Dibanding Fisik, Nomor 3 Bikin Untung Besar
Namun, investor juga diminta untuk tetap waspada. Setelah kenaikan beruntun, potensi koreksi selalu mengintai. Area support utama berada di sekitar US$ 3.650, dengan level psikologis yang lebih kuat di US$ 3.600. Volatilitas jangka pendek diperkirakan akan tinggi, sehingga membutuhkan kehati-hatian.
Dampak bagi Investor dan Masyarakat di Indonesia
Lantas, apa artinya semua ini bagi investor lokal? Tren penguatan harga emas dunia ini menjadi acuan utama bagi pergerakan harga emas Antam dan harga emas Pegadaian di dalam negeri.
"Biasanya, dengan penguatan yang signifikan di pasar spot global, harga emas batangan dalam rupiah akan menyesuaikan dalam waktu tidak lama.
Masyarakat yang sering bertanya 'apakah harga emas hari ini naik?' perlu bersiap dengan kemungkinan kenaikan lebih lanjut," tutur seorang pedagang emas di Jakarta.
Oleh karena itu, bagi Anda yang sedang mempertimbangkan untuk membeli atau menjual emas, memantau perkembangan sentimen global adalah suatu keharusan.
Meski prospek jangka panjang masih bullish, kebijakan investasi yang bijak dan tidak terburu-buru adalah kunci untuk menghadapi fluktuasi pasar.
Dengan catatan kinerja yang gemilang, perhatian seluruh pasar kini tertuju pada pertanyaan besar: Akankah emas mencetak rekor baru minggu ini, atau akan mengalami profit-taking setelah reli panjang? Jawabannya akan terungkap dalam perdagangan hari-hari mendatang.