PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Ranjau paku masih menghantui pengendara roda dua maupun roda empat di Jakarta.
Hal tersebut disampaikan seorang relawan ranjau paku sekaligus pengemudi ojek online (ojol), Usmanto, 37 tahun. Usmanto mengatakan, ranjau sudah meluas ke sejumlah titik.
"Khususnya di Jakarta Jalan Raya Gatot Subroto titik rawan sebaran ranjau paku pas di depan gerbant tol Pejompongan. Terus di Semanggi, terus depan Gedung Patra Jasa, terus lanjut lagi depan tanjakan flyover Kuningan," kata Usmanto saat ditemui di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, Senin, 22 September 2025.
Ranjau paku juga disebut meluas sampai Jalan D.I. Panjdaitan, Kalimalang, Jakarta Timur. Kemudian di kawasan Cipinang sampai Komplek Halim.
Tak hanya itu, di Jakarta Utara dan Jakarta Barat juga banyak ditemukan lokasi rawan ranjau paku. Adapun kawasan yang dimaksud, yakni sepanjang Jalan Daan Mogot dan kawasan Ancol arah Tanjung Priok.
Baca Juga: Ojol Batal Demo di Kemenhub dan Istana, Lalu Lintas Kondusif
"Itu rawan juga ya hati-hati, ranjau paku mengarah ke Ancol," ujarnya.
Ia berupaya membersihkan ranjau di Jalan Gatot Subroto, dekat tol Pejompongan, tepatnya mengarah ke Semanggi hingga Polda Metro Jaya. Pembersihan ranjau ini dilakukan Usmanto dengan magnet sweeper.
Tak butuh waktu lama, ia menemukan beberapa ranjau paku di sepanjang Jalan Gatot Subroro, tepatnya dekat gerbang tol Pejompongan itu.
"Ini baru sedikit, biasanya saya kalau seharian bisa sampai sebotol (paku yang dikumpulkan)," ucapnya sambil menunjuklan ranjau paku.
Ranjau paku yang ditemukan di sepanjang Jalan Gatot Subroto itu mayoritas ditemukan berada di pinggir-pinggir jalan.
Baca Juga: DPR Terima Audiensi Perwakilan Ojol, Ini yang Dibahas
Ia menduga, ranjau paku sengaja ditebar pihak tidak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan. Menurutnya, ranjau paku meresahkan pekerja sopir ojol seperti dirinya yang setiap hari berada di jalan.
"Harapannya agar bisa ditindak oknum-oknum tersebut," tutur dia.
Selain itu, rekan-rekannya sesama ojol juga tidak jarang menjadi korban ranjau paku. Hal ini jelas sangat merugikan dan membahayakan mereka.
"Saya pernah lagi bawa penumpang kena ranjau paku, mana megang duit pas-pasan," tuturnya.